Profil Lee Hsien Loong, PM Singapura yang Akan Undur Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan, akan mengundurkan diri paling lambat pada November 2024. Diketahui, dirinya telah menduduki jabatan tersebut selama 19 tahun.
Rencana pengunduran dirinya itu disampaikan Lee pada konferensi partai berkuasa Partai Aksi Rakyat (PAP), Minggu (5/11/2023) di Singapore Expo. Jabatannya sebagai Perdana Menterinya akan digantikan oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan, Lawrence Wong.
Lee Hsien Loong merupakan Perdana Menteri Singapura ketiga yang menjabat sejak 12 Agustus 2004. Ia juga merupakan Sekretaris Jenderal Partai Tindakan Rakyat (PAP), partai politik yang telah memimpin Singapura sejak kemerdekaannya pada 1965.
Lee diketahui lahir pada 10 Februari 1952 di Singapura. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Singapura, sebelum melanjutkan studi di bidang matematika di Universitas Cambridge dan administrasi publik di Universitas Harvard.
Selain itu, ia pernah juga bergabung dengan angkatan bersenjata Singapura pada 1971. Tidak hanya sebagai prajurit biasa, Lee terakhir menyandang pangkat brigadir jenderal sejak tahun 1984.
Usai pensiun dari dunia militer, Lee kemudian mulai terjun di dunia politik. Waktu itu dirinya berhasil terpilih sebagai anggota parlemen untuk daerah pemilihan Teck Ghee.
Pada tahun 1986, ia diangkat menjadi Menteri Perdagangan dan Industri. Berlanjut pada 1990, Lee kemudian terpilih menjadi Wakil Perdana Menteri Singapura yang baru sekaligus Ketua Otoritas Moneter Singapura dan Menteri Keuangan.
Setelahnya, Lee pun terpilih untuk menggantikan Goh Chok Tong sebagai Perdana Menteri pada 2004, setelah Goh mengundurkan diri. Sebagai Perdana Menteri, Lee Hsien Loong telah memimpin Singapura melalui berbagai tantangan dan peluang, baik di dalam maupun di luar negeri.
Ia telah memperkenalkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan, daya saing, dan keberlanjutan Singapura, seperti kerja lima hari dalam seminggu, perpanjangan cuti kehamilan, pengembangan infrastruktur, hingga transformasi ekonomi.
Lee juga aktif dalam diplomasi internasional dan hubungan regional. Ia telah memperkuat hubungan Singapura dengan negara-negara tetangga, mitra strategis, dan organisasi multilateral, seperti ASEAN, China, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Oleh karenanya, ia dianggap sebagai pemimpin yang memiliki wawasan luas tentang perkembangan global dan regional, dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan. Lee Hsien Loong juga dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka di Asia dan dunia.
Rencana pengunduran dirinya itu disampaikan Lee pada konferensi partai berkuasa Partai Aksi Rakyat (PAP), Minggu (5/11/2023) di Singapore Expo. Jabatannya sebagai Perdana Menterinya akan digantikan oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan, Lawrence Wong.
Profil Lee Hsien Loong
Lee Hsien Loong merupakan Perdana Menteri Singapura ketiga yang menjabat sejak 12 Agustus 2004. Ia juga merupakan Sekretaris Jenderal Partai Tindakan Rakyat (PAP), partai politik yang telah memimpin Singapura sejak kemerdekaannya pada 1965.
Lee diketahui lahir pada 10 Februari 1952 di Singapura. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Singapura, sebelum melanjutkan studi di bidang matematika di Universitas Cambridge dan administrasi publik di Universitas Harvard.
Selain itu, ia pernah juga bergabung dengan angkatan bersenjata Singapura pada 1971. Tidak hanya sebagai prajurit biasa, Lee terakhir menyandang pangkat brigadir jenderal sejak tahun 1984.
Usai pensiun dari dunia militer, Lee kemudian mulai terjun di dunia politik. Waktu itu dirinya berhasil terpilih sebagai anggota parlemen untuk daerah pemilihan Teck Ghee.
Pada tahun 1986, ia diangkat menjadi Menteri Perdagangan dan Industri. Berlanjut pada 1990, Lee kemudian terpilih menjadi Wakil Perdana Menteri Singapura yang baru sekaligus Ketua Otoritas Moneter Singapura dan Menteri Keuangan.
Setelahnya, Lee pun terpilih untuk menggantikan Goh Chok Tong sebagai Perdana Menteri pada 2004, setelah Goh mengundurkan diri. Sebagai Perdana Menteri, Lee Hsien Loong telah memimpin Singapura melalui berbagai tantangan dan peluang, baik di dalam maupun di luar negeri.
Ia telah memperkenalkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan, daya saing, dan keberlanjutan Singapura, seperti kerja lima hari dalam seminggu, perpanjangan cuti kehamilan, pengembangan infrastruktur, hingga transformasi ekonomi.
Lee juga aktif dalam diplomasi internasional dan hubungan regional. Ia telah memperkuat hubungan Singapura dengan negara-negara tetangga, mitra strategis, dan organisasi multilateral, seperti ASEAN, China, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Oleh karenanya, ia dianggap sebagai pemimpin yang memiliki wawasan luas tentang perkembangan global dan regional, dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan. Lee Hsien Loong juga dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka di Asia dan dunia.
(ian)