100 Dokter Israel Serukan RS Terbesar Gaza Dibom, Picu Kemarahan
loading...
A
A
A
Menanggapi serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap kota-kota Israel selatan, militer Zionis telah melancarkan kampanye pengeboman paling agresif di Gaza, menghancurkan seluruh lingkungan dan berulang kali mengebom rumah sakit dan infrastruktur sipil.
Pada pertengahan Oktober, tentara Israel mengebom Rumah Sakit Baptis al-Ahli, menewaskan sedikitnya 471 orang. Namun militer Zionis menyangkal, menuduh balik roket Jihad Islam Palestina sebagai senjata yang menghantam rumah sakit
Daerah sekitar Rumah Sakit Al-Quds juga telah berulang kali dibom selama lebih dari seminggu, menyebabkan pasien yang terluka menderita karena menghirup asap. Pengeboman di dekat rumah sakit tersebut, tempat 14.000 warga Palestina berlindung, telah menyebabkan kerusakan pada rumah sakit dan membuat orang-orang panik.
Pada 3 November, jet tempur Israel mengebom pintu masuk rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Bom juga dijatuhkan di halaman Rumah Sakit Indonesia.
“Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar Rumah Sakit Al-Shifa,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat malam.
"Gambar mayat yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan."
“Selama hampir satu bulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberi bantuan, dibunuh, dan rumah mereka dibom,” imbuh Guterres. "Ini harus dihentikan."
Warga Palestina yang terluka dan pemegang paspor asing yang berusaha meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah telah dicegah sejak Sabtu, karena pengeboman Israel, menurut sumber medis dan keamanan yang berbicara kepada Reuters, Senin (6/11/2023).
Salah satu sumber keamanan dan sumber medis mengatakan evakuasi dihentikan setelah serangan Israel pada hari Jumat terhadap ambulans yang mengangkut orang-orang terluka di Gaza.
Pada pertengahan Oktober, tentara Israel mengebom Rumah Sakit Baptis al-Ahli, menewaskan sedikitnya 471 orang. Namun militer Zionis menyangkal, menuduh balik roket Jihad Islam Palestina sebagai senjata yang menghantam rumah sakit
Daerah sekitar Rumah Sakit Al-Quds juga telah berulang kali dibom selama lebih dari seminggu, menyebabkan pasien yang terluka menderita karena menghirup asap. Pengeboman di dekat rumah sakit tersebut, tempat 14.000 warga Palestina berlindung, telah menyebabkan kerusakan pada rumah sakit dan membuat orang-orang panik.
Pada 3 November, jet tempur Israel mengebom pintu masuk rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Bom juga dijatuhkan di halaman Rumah Sakit Indonesia.
“Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar Rumah Sakit Al-Shifa,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat malam.
"Gambar mayat yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan."
“Selama hampir satu bulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberi bantuan, dibunuh, dan rumah mereka dibom,” imbuh Guterres. "Ini harus dihentikan."
Warga Palestina yang terluka dan pemegang paspor asing yang berusaha meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah telah dicegah sejak Sabtu, karena pengeboman Israel, menurut sumber medis dan keamanan yang berbicara kepada Reuters, Senin (6/11/2023).
Salah satu sumber keamanan dan sumber medis mengatakan evakuasi dihentikan setelah serangan Israel pada hari Jumat terhadap ambulans yang mengangkut orang-orang terluka di Gaza.