Militer Israel Klaim Belah Gaza Jadi Dua, Komunikasi Padam Total

Senin, 06 November 2023 - 08:10 WIB
loading...
A A A
Serangan udara menghantam kamp pengungsi Maghazi semalam, menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 34 lainnya, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Kamp tersebut berada di zona di mana militer Israel mendesak warga sipil Palestina di Gaza untuk mencari perlindungan.

Serangan udara lainnya menghantam sebuah rumah dekat sekolah di kamp pengungsi Bureji di Gaza tengah. Staf di Rumah Sakit Al-Aqsa mengatakan sedikitnya 13 orang tewas. Kamp itu juga diserang pada hari Kamis.

Meskipun ada seruan dan demonstrasi di luar negeri, Israel terus melakukan pengeboman di Gaza. Kritikus mengatakan serangan Israel seringkali tidak proporsional, mengingat banyaknya warga sipil yang tewas.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bertemu dengan Presiden Otortitas (PA) Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat yang diduduki pada hari Minggu, sehari setelah bertemu dengan para menteri luar negeri Arab.

Sementara itu, dalam pertemuan pada Minggu malam, Komite Sentral Fatah mengatakan mereka membahas perkembangan terkini pengeboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan menegaskan kembali posisi Palestina yang menyerukan diakhirinya perang.

Pernyataan Fatah juga menyebutkan bahwa anggota komite diberi pengarahan tentang hasil pertemuan para menteri luar negeri Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Otoritas Palestina dan AS, serta pertemuan antara Presiden PA Mahmoud Abbas dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Ramallah.

“Komite Sentral menegaskan kembali posisi Palestina yang menyerukan penghentian agresi Israel terhadap rakyat kami di Jalur Gaza, di mana rakyat kami menjadi sasaran perang pemusnahan yang biadab oleh tentara pendudukan, yang bersikeras melanggar semua tabu dengan menargetkan anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia, dan mencegah masuknya bantuan kemanusiaan kepada rakyat kami di Gaza tercinta,” kata Fatah dalam sebuah pernyataan, yang dilansir kantor berita Palestina, Wafa.

Komite tersebut juga mendesak komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya guna menghentikan pertumpahan darah warga Palestina di Gaza, dan menghentikan agresi yang mengancam akan meledak di seluruh wilayah.
(mas)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1321 seconds (0.1#10.140)