Hamas Sukses Bendung Pergerakan Tentara Israel di Gaza

Kamis, 02 November 2023 - 22:32 WIB
loading...
Hamas Sukses Bendung...
Pergerakan tentara Israel di Gaza dibendung Hamas. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Tank dan pasukan Israel mendesak menuju Kota Gaza pada Kamis. Namun, mereka mendapat perlawanan dari pejuang Hamas yang menggunakan mortir dan serangan tabrak lari dari terowongan ketika jumlah korban tewas warga Palestina akibat pemboman selama hampir empat minggu meningkat 9.000 orang.

Pusat populasi utama Jalur Gaza di utara telah menjadi fokus serangan Israel, yang telah bersumpah untuk memusnahkan struktur komando kelompok Islam tersebut dan memerintahkan warga sipil untuk pergi.

“Kami berada di gerbang Kota Gaza,” kata komandan militer Israel Brigadir Jenderal Itzik Cohen, dilansir Reuters.

Hamas dan pejuang Jihad Islam sekutunya muncul dari terowongan untuk menembaki tank, kemudian menghilang kembali ke dalam jaringan. Demikian diungkapkan warga dan video dari kedua kelompok menunjukkan.



“Mereka tidak pernah berhenti membom Kota Gaza sepanjang malam, rumah tidak pernah berhenti berguncang,” kata seorang pria Palestina yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. “Tetapi di pagi hari kami menemukan pasukan Israel masih berada di luar kota, di pinggiran kota dan itu berarti perlawanan lebih besar dari yang mereka perkirakan.”

Sadar akan kesulitan pertempuran di lingkungan perkotaan, strategi perwira Israel saat ini tampaknya adalah memusatkan kekuatan besar di Jalur Gaza utara daripada melancarkan serangan darat ke seluruh wilayah.

Ketika seruan internasional untuk menghentikan permusuhan tidak diindahkan, warga Palestina menderita kekurangan makanan, bahan bakar, air minum dan obat-obatan. Air limbah bocor, ada yang meminum air asin dan bantuan yang diizinkan oleh Israel hanyalah sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan.

Lebih dari sepertiga dari 35 rumah sakit di Gaza tidak berfungsi, banyak di antaranya diubah menjadi kamp pengungsi darurat dan beberapa penyelamat menggunakan kereta keledai alih-alih ambulans.

“Situasinya lebih dari sekadar bencana di rumah sakit,” kata badan amal Bantuan Medis untuk Palestina, menggambarkan koridor yang padat dan banyak petugas medis yang kehilangan dan kehilangan tempat tinggal.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1565 seconds (0.1#10.140)