Wapres JK Temui Empat Pemimpin Dunia Bahas Krisis Rohingya

Kamis, 21 September 2017 - 06:06 WIB
Wapres JK Temui Empat Pemimpin Dunia Bahas Krisis Rohingya
Wapres JK Temui Empat Pemimpin Dunia Bahas Krisis Rohingya
A A A
NEW YORK - Wakil Presiden (wapres) Indonesia Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan empat pemimpin dunia dalam forum Organization of Islamic Cooperation Contact Group on Rohingya (OIC CG on Rohingya). Pertemuan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB itu membahas krisis kemanusiaan yang dialami minoritas Rohingya di Myanmar.

“Indonesia akan terus memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah di negara bagian Rakhine,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi usai mendampingi Wapres JK dalam forum tersebut di New York, 19 September 2017.

Empat pemimpin dunia yang bertemu JK di forum OIC CG on Rohingya adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Iran Hassan Rouhani, PM Bangladesh Sheikh Hasina dan PM Pakistan Shahid Khaqan Abbasi.

Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan yang diterima SINDOnews, Kamis (21/9/2017) mengatakan bahwa pemerintah Indonesia meminta Myanmar untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas di negara bagian Rakhine atau Arakan. Indonesia juga menekankan pentingnya perlindungan dan penghormatan HAM bagi semua komunitas, termasuk komunitas muslim.

Lebih lanjut, Indonesia mengsulkan kembali proposal “Formula 4+1” untuk membantu menyelesaikan masalah di Rakhine. Formula tersebut terdiri dari empat elemen, yaitu mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine tanpa memandang suku dan agama, dan pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan keamanan.

Empat elemen itu adalah elemen “reset button” guna memulihkan kondisi aman. Sedangkan satu elemen lainnya adalah pentingnya implementasi rekomendasi Laporan Komisi Penasihat untuk Rakhine yang dipimpin oleh Kofi Annan sebagai jalan ke depan.

Indonesia hingga saat ini telah mengirimkan 8 pesawat berisi bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya sesuai dengan kebutuhan yang disampaikan oleh pemerintah Bangladesh.

OIC Contact Group Meeting on Rohingya Muslim Minority in Myanmar dibentuk pada KTT Luar Biasa ke-4 OKI di Mekkah, pada bulan Agustus 2012 silam. Tujuan utama pembentukannya adalah untuk mendorong keterlibatan dan partisipasi OKI pada isu Rohingya. Contact Group memiliki mandat untuk membahas cara, sarana serta mekanisme untuk menjamin dan mencegah pelanggaran HAM atas kelompok muslim Rohingya dan pengembalian hak kewarnegaraan mereka.
Wapres JK Temui 4 Pemimpin Dunia Bahas Krisis Rohingya

NEW YORK-Wakil Presiden (wapres) Indonesia Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan empat pemimpin dunia dalam forum Organization of Islamic Cooperation Contact Group on Rohingya (OIC CG on Rohingya). Pertemuan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB itu membahas krisis kemanusiaan yang dialami minoritas Rohingya di Myanmar.

“Indonesia akan terus memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah di negara bagian Rakhine,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi usai mendampingi Wapres JK dalam forum tersebut di New York, 19 September 2017.

Empat pemimpin dunia yang bertemu JK di forum OIC CG on Rohingya adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Iran Hassan Rouhani, PM Bangladesh Sheikh Hasina dan PM Pakistan Shahid Khaqan Abbasi.

Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan yang diterima SINDOnews, Kamis (21/9/2017) mengatakan bahwa pemerintah Indonesia meminta Myanmar untuk mengembalikan keamanan dan stabiliats di negara bagian Rakhine atau Arakan. Indonesia juga menekankan pentingnya perlindungan dan penghormatan HAM bagi semua komunitas, termasuk komunitas muslim.

Lebih lanjut, Indonesia mengsulkan kembali proposal “Formula 4+1” untuk membantu menyelesaikan masalah di Rakhine. Formula tersebut terdiri dari empat elemen, yaitu mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine tanpa memandang suku dan agama, dan pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan keamanan.

Empat elemen itu adalah elemen “reset button” guna memulihkan kondisi aman. Sedangkan satu elemen lainnya adalah pentingnya implementasi rekomendasi Laporan Komisi Penasihat untuk Rakhine yang dipimpin oleh Kofi Annan sebagai jalan ke depan.

Indonesia hingga saat ini telah mengirimkan 8 pesawat berisi bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya sesuai dengan kebutuhan yang disampaikan oleh pemerintah Bangladesh.

OIC Contact Group Meeting on Rohingya Muslim Minority in Myanmar dibentuk pada KTT Luar Biasa ke-4 OKI di Mekkah, pada bulan Agustus 2012 silam. Tujuan utama pembentukannya adalah untuk mendorong keterlibatan dan partisipasi OKI pada isu Rohingya. Contact Group memiliki mandat untuk membahas cara, sarana serta mekanisme untuk menjamin dan mencegah pelanggaran HAM atas kelompok muslim Rohingya dan pengembalian hak kewarnegaraan mereka.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5724 seconds (0.1#10.140)