Pertama Kali, Korban Cedera dan Warga Asing Tinggalkan Jalur Gaza Lewat Rafah
loading...
A
A
A
"Itu cukup. Kami sudah cukup menanggung penghinaan,” kata warga Gaza Rafik al-Hilou, yang menemani kerabatnya termasuk anak-anak berusia satu dan empat tahun yang berharap bisa menyeberang ke Mesir.
“Kami kekurangan kebutuhan manusia yang paling mendasar. Tidak ada internet, tidak ada telepon, tidak ada alat komunikasi, bahkan air pun tidak. Selama empat hari terakhir, kami belum bisa memberi makan sepotong roti pun kepada anak ini. Apa yang kamu tunggu lagi?" imbuhnya.
Pembukaan perbatasan sementara dengan Mesir memberikan secercah harapan pertama dalam krisis kemanusiaan yang berkobar di Gaza yang digambarkan oleh PBB dan lembaga bantuan lainnya sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya.”
Foto: CNN
Dilansir dari CNN, keluarnya korban cedera dan warga asing dari Jalur Gaza menyusul kesepakatan antara Israel, Hamas, dan Mesir yang ditengahi oleh Qatar dan berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS). Kesepakatan itu memungkinkan pembebasan warga negara asing dan warga sipil yang terluka parah dari Gaza. CNN mengutip sumber yang mengetahui hal tersebut.
"Perjanjian itu terpisah dari negosiasi penyandaeraan apa pun," tambah sumber itu.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pembukaan Rafah terjadi setelah diplomasi Amerika yang intens dan mendesak dengan mitranya di kawasan, dan sebanyak 1.000 warga negara asing lainnya akan segera berangkat.
Israel tanpa henti menggempur Gaza sebagai pembalasan atas serangan terburuk dalam sejarah negara itu pada 7 Oktober lalu, ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, menurut para pejabat Israel.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas pada Rabu mengatakan 8.805 orang telah tewas sejak perang dengan Israel meletus pada 7 Oktober lalu. Korban tewas termasuk 3.648 anak-anak sementara 22.219orangterluka.
“Kami kekurangan kebutuhan manusia yang paling mendasar. Tidak ada internet, tidak ada telepon, tidak ada alat komunikasi, bahkan air pun tidak. Selama empat hari terakhir, kami belum bisa memberi makan sepotong roti pun kepada anak ini. Apa yang kamu tunggu lagi?" imbuhnya.
Pembukaan perbatasan sementara dengan Mesir memberikan secercah harapan pertama dalam krisis kemanusiaan yang berkobar di Gaza yang digambarkan oleh PBB dan lembaga bantuan lainnya sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya.”
Foto: CNN
Dilansir dari CNN, keluarnya korban cedera dan warga asing dari Jalur Gaza menyusul kesepakatan antara Israel, Hamas, dan Mesir yang ditengahi oleh Qatar dan berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS). Kesepakatan itu memungkinkan pembebasan warga negara asing dan warga sipil yang terluka parah dari Gaza. CNN mengutip sumber yang mengetahui hal tersebut.
"Perjanjian itu terpisah dari negosiasi penyandaeraan apa pun," tambah sumber itu.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pembukaan Rafah terjadi setelah diplomasi Amerika yang intens dan mendesak dengan mitranya di kawasan, dan sebanyak 1.000 warga negara asing lainnya akan segera berangkat.
Israel tanpa henti menggempur Gaza sebagai pembalasan atas serangan terburuk dalam sejarah negara itu pada 7 Oktober lalu, ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, menurut para pejabat Israel.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas pada Rabu mengatakan 8.805 orang telah tewas sejak perang dengan Israel meletus pada 7 Oktober lalu. Korban tewas termasuk 3.648 anak-anak sementara 22.219orangterluka.