Pentagon: Ukraina Akan Kalah Tanpa Bantuan AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jika Amerika Serikat (AS) berhenti mendanai Ukraina , Rusia akan memenangkan konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin kepada Komite Alokasi Senat.
Pentagon diketahui mengajukan tambahan dana sebesar USD44 miliar dalam bentuk bantuan militer dan bantuan lainnya kepada pemerintah di Kiev.
“Saya dapat menjamin bahwa, tanpa dukungan kita, (Presiden Rusia Vladimir) Putin akan berhasil,” kata Austin kepada para senator AS.
“Jika kita menarik diri dari mereka sekarang, Putin hanya akan menjadi lebih kuat dan dia akan berhasil dalam melakukan apa yang ingin dia lakukan,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (1/11/2023).
Austin dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, meminta anggota parlemen untuk menyetujui permintaan dana tambahan sebesar USD106 miliar dari Presiden Joe Biden, yang antara lain menggabungkan pendanaan Ukraina dengan bantuan ke Israel dan Taiwan.
Dari usulan sebesar USD44,4 miliar untuk Ukraina, USD12 miliar akan digunakan untuk membeli senjata dan USD18 miliar akan digunakan untuk mengganti senjata yang telah dikirim AS ke Kiev.
"Keamanan siber, dukungan intelijen dan peningkatan kehadiran pasukan AS di Eropa akan menelan biaya tambahan sebesar USD10,7 miliar, sementara USD3,7 miliar akan dihabiskan untuk memperluas kapasitas produksi di basis industri kami,” kata Austin dalam pernyataan pembukaannya.
Kedua menteri kabinet tersebut menerima poin-poin pembicaraan baru Gedung Putih mengenai bantuan Ukraina, dan menggambarkannya sebagai cara untuk mendukung perekonomian AS dengan memperluas produksi industri dan menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Amerika, meskipun sejauh ini mereka belum melakukan hal tersebut.
Menurut perhitungan Pentagon sendiri, AS telah menghabiskan USD43,9 miliar untuk bantuan keamanan ke Kiev sejak Februari 2022.
Argumen Austin serupa dengan argumen yang dibuat oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada anggota Kongres AS dari Partai Demokrat bulan lalu, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Majalah Time pada hari Senin.
"Jika AS tidak mengirimkan lebih banyak bantuan kepada Ukraina, kami akan kalah,” kata Zelensky.
Artikel tersebut juga mengutip para pembantu Zelensky, yang menggambarkan Zelensky sebagai orang yang mengalami delusi, tidak mau menerima bahwa Kiev “keluar dari pilihan” dan “tidak menang,” sambil mengeluarkan perintah yang mulai ditolak oleh beberapa komandannya.
Sementara itu, menurut Time, meskipun AS dan sekutunya dapat memasok semua senjata dan amunisi yang dibutuhkan Kiev, Ukraina telah kehabisan tenaga untuk menggunakannya.
Pentagon diketahui mengajukan tambahan dana sebesar USD44 miliar dalam bentuk bantuan militer dan bantuan lainnya kepada pemerintah di Kiev.
“Saya dapat menjamin bahwa, tanpa dukungan kita, (Presiden Rusia Vladimir) Putin akan berhasil,” kata Austin kepada para senator AS.
“Jika kita menarik diri dari mereka sekarang, Putin hanya akan menjadi lebih kuat dan dia akan berhasil dalam melakukan apa yang ingin dia lakukan,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (1/11/2023).
Austin dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, meminta anggota parlemen untuk menyetujui permintaan dana tambahan sebesar USD106 miliar dari Presiden Joe Biden, yang antara lain menggabungkan pendanaan Ukraina dengan bantuan ke Israel dan Taiwan.
Dari usulan sebesar USD44,4 miliar untuk Ukraina, USD12 miliar akan digunakan untuk membeli senjata dan USD18 miliar akan digunakan untuk mengganti senjata yang telah dikirim AS ke Kiev.
"Keamanan siber, dukungan intelijen dan peningkatan kehadiran pasukan AS di Eropa akan menelan biaya tambahan sebesar USD10,7 miliar, sementara USD3,7 miliar akan dihabiskan untuk memperluas kapasitas produksi di basis industri kami,” kata Austin dalam pernyataan pembukaannya.
Kedua menteri kabinet tersebut menerima poin-poin pembicaraan baru Gedung Putih mengenai bantuan Ukraina, dan menggambarkannya sebagai cara untuk mendukung perekonomian AS dengan memperluas produksi industri dan menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Amerika, meskipun sejauh ini mereka belum melakukan hal tersebut.
Menurut perhitungan Pentagon sendiri, AS telah menghabiskan USD43,9 miliar untuk bantuan keamanan ke Kiev sejak Februari 2022.
Argumen Austin serupa dengan argumen yang dibuat oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada anggota Kongres AS dari Partai Demokrat bulan lalu, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Majalah Time pada hari Senin.
"Jika AS tidak mengirimkan lebih banyak bantuan kepada Ukraina, kami akan kalah,” kata Zelensky.
Artikel tersebut juga mengutip para pembantu Zelensky, yang menggambarkan Zelensky sebagai orang yang mengalami delusi, tidak mau menerima bahwa Kiev “keluar dari pilihan” dan “tidak menang,” sambil mengeluarkan perintah yang mulai ditolak oleh beberapa komandannya.
Sementara itu, menurut Time, meskipun AS dan sekutunya dapat memasok semua senjata dan amunisi yang dibutuhkan Kiev, Ukraina telah kehabisan tenaga untuk menggunakannya.
(ian)