Rusia: AS Kerahkan 12 Sistem Rudal Semakin Kacaukan Timur Tengah
loading...
A
A
A
“Yang dibutuhkan kawasan itu adalah deeskalasi awal konflik Palestina-Israel, dan bukan provokasi AS dalam bentuk pasokan, penyebaran sistem rudal yang disebutkan di atas,” katanya.
"Tindakan tersebut sejalan dengan taktik Amerika untuk memperkuat keamanan mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain, yang semakin memperburuk situasi di Timur Tengah dan menciptakan ketegangan tambahan yang mungkin meluas ke luar kawasan," paparnya.
Konflik di Gaza dimulai ketika kelompok perlawanan Palestina; Hamas, memulai Operasi Badai al-Aqsa—sebuah serangan mendadak multi-cabang pada 7 Oktober yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Hamas mengatakan serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Militer Israel kemudian melancarkan pengeboman nyaris tanpa henti terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.
Lebih dari 7.000 orang tewas di Gaza. Sedangkan di Israel lebih dari 1.400 orang tewas.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar, dan konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan.
"Tindakan tersebut sejalan dengan taktik Amerika untuk memperkuat keamanan mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain, yang semakin memperburuk situasi di Timur Tengah dan menciptakan ketegangan tambahan yang mungkin meluas ke luar kawasan," paparnya.
Konflik di Gaza dimulai ketika kelompok perlawanan Palestina; Hamas, memulai Operasi Badai al-Aqsa—sebuah serangan mendadak multi-cabang pada 7 Oktober yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Hamas mengatakan serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Militer Israel kemudian melancarkan pengeboman nyaris tanpa henti terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.
Lebih dari 7.000 orang tewas di Gaza. Sedangkan di Israel lebih dari 1.400 orang tewas.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar, dan konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan.
(mas)