Serangan Membunuh 61 Warga Sipil, Koalisi AS Bilang Tak Sengaja

Sabtu, 02 September 2017 - 09:24 WIB
Serangan Membunuh 61 Warga Sipil, Koalisi AS Bilang Tak Sengaja
Serangan Membunuh 61 Warga Sipil, Koalisi AS Bilang Tak Sengaja
A A A
WASHINGTON - Serangan koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS) telah membunuh 61 warga sipil Irak dan Suriah. Namun, koalisi berdalih insiden itu tidak disengaja.

Jumlah kematian warga sipil itu merupakan dampak serangan pada bulan Juli. Sedangkan data korban warga sipil oleh serangan koalisi pimpinan AS sejak 2014 hingga kini sudah mencapai 685 orang.

Koalisi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat, mengatakan bahwa selama bulan Juli, mereka menyelidiki 37 laporan korban sipil. ”(Ini) 13 diakses untuk bisa dipercaya dalam 61 kematian warga sipil yang tidak disengaja,” bunyi pernyataan koalisi.

Koalisi menambahkan bahwa saat ini mereka sedang menyelidiki total 455 laporan korban sipil yang disebabkan oleh serangan artileri atau udara.

”Sampai saat ini, berdasarkan informasi yang tersedia, CJTF-OIR (Gugus Tugas Gabungan–Operation Inherent Resolve) menilai bahwa, lebih mungkin daripada tidak, setidaknya 685 warga sipil telah dibunuh secara tidak sengaja oleh serangan Koalisi sejak dimulainya Operation Inherent Resolve,” lanjut pernyataan koalisi, yang dilansir Reuters, Sabtu (2/9/2017).

Insiden paling mematikan adalah serangan 14 Maret di dekat Mosul, di mana koalisi tersebut menyerang sebuah posisi ISIS, di mana para militan menembaki sekutu koalisi.

”Selama serangan terhadap petempur ISIS yang melibatkan pasukan mitra dari sebuah posisi pertempuran, diketahui bahwa 27 warga sipil dalam struktur yang berdekatan tidak sengaja dibunuh,” imbuh pernyataan koalisi.

”Meskipun kami tidak dapat menyelidiki semua laporan kemungkinan korban sipil dengan menggunakan metode investigasi tradisional, seperti mewawancarai saksi dan memeriksa lokasi, koalisi akan mewawancarai pilot dan personel lain yang terlibat dalam proses penargetan, meninjau serangan dan video surveilans jika tersedia, serta menganalisa informasi yang diberikan oleh instansi pemerintah, laporan non-pemerintah, pasukan mitra dan media,” sambung pernyataan koalisi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3124 seconds (0.1#10.140)