5 Fakta Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Tolak Pengungsi Palestina Hingga Raih Kekuasaan Melalui Kudeta
loading...
A
A
A
Hingga pada bulan Juni, Jenderal Sisi memperingatkan akan menurunkan tentaranya jika pemerintah tidak menanggapi "kehendak rakyat".
Seiring meningkatnya tekanan publik, Sisi akhirnya mengeluarkan ultimatum pada tanggal 1 Juli 2013 supaya pemerintah dapat menyelesaikan krisis dalam waktu dua hari atau menghadapi invasi militer.
Morsi yang mencoba bernegosiasi lantas ditolak dan akhirnya dia ditahan dan dicopot jabatannya pada tanggal 3 Juli.
Sisi akhirnya mendapat kepopularitasan setahun setelah kudeta. Pada tahun 2014 dirinya sempat diangkat menjadi Perwira Tinggi, pangkat tertinggi tentara Mesir, dan diusulkan menjadi Presiden Mesir selanjutnya.
Sisi lantas mengumumkan pengundurannya dari militer dan memilih untuk ikut pemilu presiden. Dari situlah dia berhasil mengantongi mayoritas suara yakni 97 % dan menjadi Presiden Mesir.
Mantan Jenderal ini juga kembali terpilih di tahun 2018, namun pada pemilu itu terdapat beberapa hal yang cukup kontroversial. Karena semua pihak oposisi secara tiba-tiba mundur ketika akan pemilu.
Kontroversi terbesar sepanjang kepemimpinan Sisi terjadi pada tahun 2017, ketika melancarkan kampanye militer baru melawan kelompok militan yang berada di semenanjung Sinai.
Lebih dari 300 orang tewas dalam serangan bom dan senjata di sebuah masjid di Sinai utara akibat serangan itu. Kala itu, dia mulai menganggap bahwa dirinyalah yang mampu menjaga keamanan Mesir.
Bahkan Presiden AS Donald Trump ketika masih berkuasa, menganggap Sisi sebagai pemimpin diktator favoritnya. Sebab Presiden Mesir itu dinilai sangat membenci gerakan militan.
Seiring meningkatnya tekanan publik, Sisi akhirnya mengeluarkan ultimatum pada tanggal 1 Juli 2013 supaya pemerintah dapat menyelesaikan krisis dalam waktu dua hari atau menghadapi invasi militer.
Morsi yang mencoba bernegosiasi lantas ditolak dan akhirnya dia ditahan dan dicopot jabatannya pada tanggal 3 Juli.
4. Menjadi Presiden
Sisi akhirnya mendapat kepopularitasan setahun setelah kudeta. Pada tahun 2014 dirinya sempat diangkat menjadi Perwira Tinggi, pangkat tertinggi tentara Mesir, dan diusulkan menjadi Presiden Mesir selanjutnya.
Sisi lantas mengumumkan pengundurannya dari militer dan memilih untuk ikut pemilu presiden. Dari situlah dia berhasil mengantongi mayoritas suara yakni 97 % dan menjadi Presiden Mesir.
Mantan Jenderal ini juga kembali terpilih di tahun 2018, namun pada pemilu itu terdapat beberapa hal yang cukup kontroversial. Karena semua pihak oposisi secara tiba-tiba mundur ketika akan pemilu.
5. Kontroversi Abdul Fattah as-Sisi
Kontroversi terbesar sepanjang kepemimpinan Sisi terjadi pada tahun 2017, ketika melancarkan kampanye militer baru melawan kelompok militan yang berada di semenanjung Sinai.
Lebih dari 300 orang tewas dalam serangan bom dan senjata di sebuah masjid di Sinai utara akibat serangan itu. Kala itu, dia mulai menganggap bahwa dirinyalah yang mampu menjaga keamanan Mesir.
Bahkan Presiden AS Donald Trump ketika masih berkuasa, menganggap Sisi sebagai pemimpin diktator favoritnya. Sebab Presiden Mesir itu dinilai sangat membenci gerakan militan.
(sya)