6 Aksi Kontroversial Para Pembesar di Depan Umum yang Tak Pantas
loading...
A
A
A
ROCKER Juga Manusia. Demikian single milik band Seurieus yang begitu terkenal beberapa tahun lalu. Pun demikian dengan para tokoh dunia . Yang namanya manusia pasti tidak luput dari kesalahan.
Namun dengan kapasitas besar mereka, kesalahan itu tentu memiliki efek yang lebih luas juga. Apalagi jika kesalahan tersebut dinilai tindak pantas dan mengundang kontroversi. (Baca juga: Inilah Rahasia Para Tokoh Kontroversial Dunia)
1. Putin Beri Jaket ke Ibu Negara China
Vladimir Putin menjadi topik pembicaraan para netizen China saat menghadiri APEC di Beijing, China, Selasa, 11 November 2014. Bukan cuma karena pidatonya, tapi aksi Presiden Rusia itu mengalungkan kain panjang tak berlengan ke istri Presiden China Xi Jinping , Peng Liyuan.
Insiden itu awalnya hanya disiarkan oleh stasiun televisi negara CCTV. Namun bagian saat Putin "menyelimuti" Peng tersebar di internet. (Baca juga: Larang Pernikahan Gay di Rusia, Putin Dipuji Sekaligus Dicaci)
Dalam video itu terlihat Peng berdiri sambil membungkuk saat menerima mantel dari Putin. Peng mengucapkan terima kasih sambil tersenyum kepada Putin yang duduk di sebelahnya. Namun Peng segera melepas mantel itu dan mengenakan jas hitam yang diberikan pengawalnya.
Adegan itu langsung dibanjiri komentar, ada yang setuju dan juga ada yang mengecam. Presiden Xi Jinnping melarang rekaman, komentar atau referensi apa pun terkait insiden itu dari media-media negeri tirai bambu. Dalam budaya China tindakan Putin itu dinilai tak pantas.
2. PM Kanada Pakai Kostum Superman di Acara Resmi
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tidak asing dengan kontroversi, terutama kontroversi yang disebabkan oleh pilihan pakaiannya. Pada 31 Oktober 2017 Justin tiba di acara Question Period dressed di parlemen dengan berpakaian seperti yang seharusnya dilakukan oleh Perdana Menteri. Jas biru, kemeja putih, dan dasi merah.
Tetapi begitu dia berada di depan kamera dia melepaskan dasinya, membuka bajunya dan menunjukkan kaos bergambar superman. Dia tetap mengenakan kostumnya sepanjang acara. (Baca juga: Traveler Berbagai Negara Kumpul di Sini untuk Pamer Rambut Teraneh di Dunia)
Banyak pendukung Trudeau melihat ini sebagai hal positif karena menganggap orang Kanada suka berdandan untuk Halloween. Namun banyak pengkritiknya yang melihat tindakan Trudeau sebagai pelanggaran kekanak-kanakan dari aturan berpakaian Parlemen Kanada yang menetapkan anggota parlemen laki-laki diharapkan mengenakan jaket dan dasi saat berada di parlemen.
3. Politisi Australia Teriaki Bush di Parlemen
Australia dan Amerika Serikat telah menjalin hubungan dekat sejak awal Perang Dunia Kedua. Mengingat sejarah ini, orang berharap para pemimpin kedua negara akan diperlakukan dengan hormat dan bermartabat ketika melakukan kunjungan diplomatik.
Sayangnya, pada 2003 Australia bukan tuan rumah yang ramah. Ketika Presiden AS George Bush tiba di Parlemen Australia pada Oktober 2003 dia menerima tindakan yang kurang pantas dari Pemimpin Partai Hijau Bob Brown serta Senator Partai Hijau Kerry Nettle yang meneriaki Bush saat masuk gedung parlemen.
Baik Brown dan Nettle sempat diminta keluar dari gedung parlemen atas insiden memalukan itu. Brown di sisi lain tidak menyesal atas tindakannya. (Baca juga: Eks Presiden AS George W Bush Serukan Keadilan untuk George Floyd)
4. Ketua DPR AS Sobek Kertas Pidato Trump
Donald Trump dan Nancy Pelosi terlibat rivalitas politik sejak Trump mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden pada 2015. Ketika Trump menjabat pada Januari 2017, eskalasi perseteruan mereka meningkat.
Saat Trump menyampaikan pidato kenegaraannya pada 4 Februari 2020, Pelosi tertangkap kamera merobek salinan pidato Trump. Meski banyak dibela pendukungnya, tindakan Pelosi dikritik para pendukung Trump.
Tindakan Pelosi dikhawatirkan bisa memecah belah warga AS. Terlebih jika persetruan ini berlarut-larut dikhawatirkan akan berdampak buruk pada hubungan lembaga Kongres dan Presiden yang direpresentasikan Pelosi dan Trump. (Baca juga: Ketua DPR AS Robek Naskah Pidato State of Union Trump)
5. Presiden Afrika Selatan Tertidur di Parlemen
Jacob Zuma dianggap salah satu presiden Afrika Selatan yang paling tidak kompeten dan memalukan. Salah satu aksi memalukan Zuma terekam saat dirinya tertidur di parlemen pada 2 November 2016. Saat itu tengah dilakukan pidato tentang anggaran nasional.
Tindakan Zuma dinilai sebagai sikap tidak hormat terhadap rakyat Afsel yang direpresentasikan parlemen. Meskipun saat ini Zuma tidak lagi menjabat sebagai Presiden, namun Partai ANC-nya masih memerintah Afrika Selatan. (Baca juga: Presiden Afsel Jacob Zuma Mengundurkan Diri)
6. Perkelahian 2 Hari Parlemen Uganda
Pada 2017 saat memperdebatkan amandemen konstitusi untuk memperpanjang jabatan seorang presiden, perkelahian antara anggota parlemen terjadi di Parlemen Uganda. Secara khusus amandemen dimaksudkan untuk memperpanjang dua tahun masa jabatan Presiden Yoweri Kaguta Museveni yang saat itu berusia 73 tahun dan diharapkan bisa menjabat hinga dirinya berusia 75 tahun.
Dalam perkelahian di parlemem selama dua hari tersebut beberapa anggota parlemen mengalami cedera serius. Batas usia presiden akhirnya dihapus dalam konstritusi dan pemerintahan Presiden Museveni masih berkuasa sampai hari ini. (Baca juga: Dikarantina Cegah Penyebaran COVID-19, Warga Uganda Justru Saling Bercinta)
Namun dengan kapasitas besar mereka, kesalahan itu tentu memiliki efek yang lebih luas juga. Apalagi jika kesalahan tersebut dinilai tindak pantas dan mengundang kontroversi. (Baca juga: Inilah Rahasia Para Tokoh Kontroversial Dunia)
1. Putin Beri Jaket ke Ibu Negara China
Vladimir Putin menjadi topik pembicaraan para netizen China saat menghadiri APEC di Beijing, China, Selasa, 11 November 2014. Bukan cuma karena pidatonya, tapi aksi Presiden Rusia itu mengalungkan kain panjang tak berlengan ke istri Presiden China Xi Jinping , Peng Liyuan.
Insiden itu awalnya hanya disiarkan oleh stasiun televisi negara CCTV. Namun bagian saat Putin "menyelimuti" Peng tersebar di internet. (Baca juga: Larang Pernikahan Gay di Rusia, Putin Dipuji Sekaligus Dicaci)
Dalam video itu terlihat Peng berdiri sambil membungkuk saat menerima mantel dari Putin. Peng mengucapkan terima kasih sambil tersenyum kepada Putin yang duduk di sebelahnya. Namun Peng segera melepas mantel itu dan mengenakan jas hitam yang diberikan pengawalnya.
Adegan itu langsung dibanjiri komentar, ada yang setuju dan juga ada yang mengecam. Presiden Xi Jinnping melarang rekaman, komentar atau referensi apa pun terkait insiden itu dari media-media negeri tirai bambu. Dalam budaya China tindakan Putin itu dinilai tak pantas.
2. PM Kanada Pakai Kostum Superman di Acara Resmi
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tidak asing dengan kontroversi, terutama kontroversi yang disebabkan oleh pilihan pakaiannya. Pada 31 Oktober 2017 Justin tiba di acara Question Period dressed di parlemen dengan berpakaian seperti yang seharusnya dilakukan oleh Perdana Menteri. Jas biru, kemeja putih, dan dasi merah.
Tetapi begitu dia berada di depan kamera dia melepaskan dasinya, membuka bajunya dan menunjukkan kaos bergambar superman. Dia tetap mengenakan kostumnya sepanjang acara. (Baca juga: Traveler Berbagai Negara Kumpul di Sini untuk Pamer Rambut Teraneh di Dunia)
Banyak pendukung Trudeau melihat ini sebagai hal positif karena menganggap orang Kanada suka berdandan untuk Halloween. Namun banyak pengkritiknya yang melihat tindakan Trudeau sebagai pelanggaran kekanak-kanakan dari aturan berpakaian Parlemen Kanada yang menetapkan anggota parlemen laki-laki diharapkan mengenakan jaket dan dasi saat berada di parlemen.
3. Politisi Australia Teriaki Bush di Parlemen
Australia dan Amerika Serikat telah menjalin hubungan dekat sejak awal Perang Dunia Kedua. Mengingat sejarah ini, orang berharap para pemimpin kedua negara akan diperlakukan dengan hormat dan bermartabat ketika melakukan kunjungan diplomatik.
Sayangnya, pada 2003 Australia bukan tuan rumah yang ramah. Ketika Presiden AS George Bush tiba di Parlemen Australia pada Oktober 2003 dia menerima tindakan yang kurang pantas dari Pemimpin Partai Hijau Bob Brown serta Senator Partai Hijau Kerry Nettle yang meneriaki Bush saat masuk gedung parlemen.
Baik Brown dan Nettle sempat diminta keluar dari gedung parlemen atas insiden memalukan itu. Brown di sisi lain tidak menyesal atas tindakannya. (Baca juga: Eks Presiden AS George W Bush Serukan Keadilan untuk George Floyd)
4. Ketua DPR AS Sobek Kertas Pidato Trump
Donald Trump dan Nancy Pelosi terlibat rivalitas politik sejak Trump mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden pada 2015. Ketika Trump menjabat pada Januari 2017, eskalasi perseteruan mereka meningkat.
Saat Trump menyampaikan pidato kenegaraannya pada 4 Februari 2020, Pelosi tertangkap kamera merobek salinan pidato Trump. Meski banyak dibela pendukungnya, tindakan Pelosi dikritik para pendukung Trump.
Tindakan Pelosi dikhawatirkan bisa memecah belah warga AS. Terlebih jika persetruan ini berlarut-larut dikhawatirkan akan berdampak buruk pada hubungan lembaga Kongres dan Presiden yang direpresentasikan Pelosi dan Trump. (Baca juga: Ketua DPR AS Robek Naskah Pidato State of Union Trump)
5. Presiden Afrika Selatan Tertidur di Parlemen
Jacob Zuma dianggap salah satu presiden Afrika Selatan yang paling tidak kompeten dan memalukan. Salah satu aksi memalukan Zuma terekam saat dirinya tertidur di parlemen pada 2 November 2016. Saat itu tengah dilakukan pidato tentang anggaran nasional.
Tindakan Zuma dinilai sebagai sikap tidak hormat terhadap rakyat Afsel yang direpresentasikan parlemen. Meskipun saat ini Zuma tidak lagi menjabat sebagai Presiden, namun Partai ANC-nya masih memerintah Afrika Selatan. (Baca juga: Presiden Afsel Jacob Zuma Mengundurkan Diri)
6. Perkelahian 2 Hari Parlemen Uganda
Pada 2017 saat memperdebatkan amandemen konstitusi untuk memperpanjang jabatan seorang presiden, perkelahian antara anggota parlemen terjadi di Parlemen Uganda. Secara khusus amandemen dimaksudkan untuk memperpanjang dua tahun masa jabatan Presiden Yoweri Kaguta Museveni yang saat itu berusia 73 tahun dan diharapkan bisa menjabat hinga dirinya berusia 75 tahun.
Dalam perkelahian di parlemem selama dua hari tersebut beberapa anggota parlemen mengalami cedera serius. Batas usia presiden akhirnya dihapus dalam konstritusi dan pemerintahan Presiden Museveni masih berkuasa sampai hari ini. (Baca juga: Dikarantina Cegah Penyebaran COVID-19, Warga Uganda Justru Saling Bercinta)
(poe)