Mengenal Ariel Sharon, Mantan Perdana Menteri Israel yang Memiliki Akhir Hidup Tragis
loading...
A
A
A
GAZA - Sosok Ariel Sharon mungkin terdengar tidak asing bagi sebagian orang. Ia merupakan mantan Perdana Menteri (PM) Israel yang dikenal berlaku kejam terhadap rakyat Palestina.
Kiprah Sharon sebagai ‘tukang jagal’ Palestina tidaklah muncul tanpa alasan. Dalam riwayatnya, ia memang dikenali sebagai tokoh Israel yang kerap menghadirkan kontroversi, khususnya berkaitan dengan perlakuan kejam terhadap Palestina.
Sebagai contoh, bisa diambil insiden pembantaian warga palestina di kamp Sabra dan Shatila pada September 1982. Menurut laporan Reuters, pemerintah Israel pada 1983 menyatakan Sharon yang waktu itu menjadi Menteri Pertahanan bertanggung jawab karena tidak bisa mencegah pertumpahan darah tersebut.
Setelahnya, Sharon memang mengundurkan diri dari posisi Menteri Pertahanan. Namun, kejadian ini tak merusak prospek politik jangka panjangnya, mengingat ia tetap banyak menyemat jabatan strategis lain, bahkan posisi Perdana Menteri (PM) Israel.
Lantas, seperti apakah sebenarnya sosok Ariel Sharon ini? Berikut ulasannya yang bisa disimak.
Pada latar belakang keluarganya, Sharon merupakan anak dari Samuel dan Vera Scheinerman. Mereka sebelumnya menjadi imigran Yahudi dari Rusia.
Menghabiskan sebagai waktu sebagai etnis minoritas Yahudi, Sharon bergabung dengan milisi Haganah yang menjadi bagian sebuah partai Yahudi. Sejak kecil, ia juga bercita-cita masuk militer.
Setelahnya, Sharon juga banyak terlibat dalam gerakan bersenjata dalam mendukung kemerdekaan Israel. Sebagai contoh, ia pernah memimpin kompi infanteri di Brigade Alexandroni selama Perang Israel tahun 1948.
Karier militer Sharon menanjak setelah ditunjuk menjadi Kepala Staf Komando Utara serta Kepala Departemen Pelatihan Angkatan Darat tahun 1966. Pada 1972, ia mengundurkan diri dari dunia militer dan beralih ke politik.
Kiprah Sharon sebagai ‘tukang jagal’ Palestina tidaklah muncul tanpa alasan. Dalam riwayatnya, ia memang dikenali sebagai tokoh Israel yang kerap menghadirkan kontroversi, khususnya berkaitan dengan perlakuan kejam terhadap Palestina.
Sebagai contoh, bisa diambil insiden pembantaian warga palestina di kamp Sabra dan Shatila pada September 1982. Menurut laporan Reuters, pemerintah Israel pada 1983 menyatakan Sharon yang waktu itu menjadi Menteri Pertahanan bertanggung jawab karena tidak bisa mencegah pertumpahan darah tersebut.
Setelahnya, Sharon memang mengundurkan diri dari posisi Menteri Pertahanan. Namun, kejadian ini tak merusak prospek politik jangka panjangnya, mengingat ia tetap banyak menyemat jabatan strategis lain, bahkan posisi Perdana Menteri (PM) Israel.
Lantas, seperti apakah sebenarnya sosok Ariel Sharon ini? Berikut ulasannya yang bisa disimak.
Mengenal Ariel Sharon
Ariel Sharon lahir di Kfar Malal, 26 Februari 1928. Dulunya, tempat kelahirannya tersebut adalah sebuah moshav (pemukiman kolektif) di Palestina Tengah.Pada latar belakang keluarganya, Sharon merupakan anak dari Samuel dan Vera Scheinerman. Mereka sebelumnya menjadi imigran Yahudi dari Rusia.
Menghabiskan sebagai waktu sebagai etnis minoritas Yahudi, Sharon bergabung dengan milisi Haganah yang menjadi bagian sebuah partai Yahudi. Sejak kecil, ia juga bercita-cita masuk militer.
Setelahnya, Sharon juga banyak terlibat dalam gerakan bersenjata dalam mendukung kemerdekaan Israel. Sebagai contoh, ia pernah memimpin kompi infanteri di Brigade Alexandroni selama Perang Israel tahun 1948.
Karier militer Sharon menanjak setelah ditunjuk menjadi Kepala Staf Komando Utara serta Kepala Departemen Pelatihan Angkatan Darat tahun 1966. Pada 1972, ia mengundurkan diri dari dunia militer dan beralih ke politik.