Tak Hanya 2 Kapal Induk, AS Siap Kerahkan Sistem Rudal THAAD dan Patriot Bela Israel

Senin, 23 Oktober 2023 - 09:22 WIB
loading...
A A A
Krisis ini telah meningkat melampaui perbatasan Palestina dan Israel, dengan IDF melancarkan serangkaian serangan udara ke Suriah (sekutu regional utama Iran). IDF juga dan menargetkan milisi Hizbullah di Lebanon selatan (yang juga merupakan sekutu Iran) setelah kelompok itu mengancam akan membuka serangan “front kedua” melawan Tel Aviv jika militer Zionis nekat meluncurkan invasi darat ke Gaza.

“Saya pikir pengerahan THAAD dan sistem pertahanan udara lainnya dengan jelas menunjukkan bahwa Amerika Serikat terlibat dalam hal ini dan [akan] mendukung Israel dengan sangat, sangat kuat dan melindungi aset-aset Amerika di wilayah tersebut,” kata Michael Maloof, mantan analis kebijakan keamanan Kantor Menteri Pertahanan AS, kepada Sputnik, Senin (23/10/2023).

"[Pasukan] Amerika Serikat saat ini tersebar di seluruh Timur Tengah. Di sekitar Iran saja terdapat sekitar 35 pangkalan AS, dan ini sungguh luar biasa,” ujar pakar tersebut.

Menunjuk pada serangan roket dan pesawat tak berawak kelompok milisi terhadap pasukan AS di Suriah dan Irak sebagai tanda-tanda eskalasi dengan Iran, Maloof mengatakan bahwa pengerahan sistem pertahanan rudal mungkin merupakan upaya Washington untuk mengirim “sinyal” ke Teheran bahwa AS akan bertahan terhadap serangan terhadap aset-asetnya.

“Hal ini sejalan dengan komitmen yang dibuat Biden kepada Perdana Menteri [Bejamin] Netanyahu dari Israel bahwa Amerika Serikat akan 'mendukung mereka sepenuhnya'. Jadi ini bisa menjadi perkembangan yang signifikan yang memberi tahu Iran bahwa mereka sedang 'bermain'," kata Malof.

Masalah dengan strategi AS, tegas Maloof, adalah bahwa Washington hanya bereaksi terhadap kejadian yang terjadi segera, alih-alih melihat atau menganalisis bagaimana eskalasi regional dimulai.

“Mereka tidak melihat apa yang menyebabkan semua ini. Dan ini adalah hal yang tidak diketahui atau hanya ingin diabaikan oleh orang-orang karena ancaman yang akan segera terjadi. Seorang menteri Israel pada dasarnya mengatakan bahwa jika Hizbullah menyerang di luar Lebanon, [Israel] akan menyerang ‘kepala ular’. Mereka telah mendefinisikan kepala ular sebagai Iran. Jadi perang ini, potensi perang ini akan meningkat dengan sangat cepat, terutama jika Israel tidak hanya menyerang Gaza, namun jika perang [meluas] di utara hingga ke Lebanon," papar Maloof.
(mas)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)