Apa Itu Anti-Semit, Narasi yang Digunakan Israel Melawan Pembela Palestina
loading...
A
A
A
Mantan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Arye Sharuz Shalicar melangkah lebih jauh, dengan mengatakan kepada majalah Politico: “Siapa pun yang mengidentifikasi Greta dengan cara apa pun di masa depan, menurut pandangan saya, adalah pendukung teror.”
"Karena menunjukkan solidaritas dengan Gaza tanpa mengatakan berita tentang pembantaian orang Israel," ujar Shalicar, yang kemudian menarik kembali komentarnya, mengatakan bahwa dia berbicara karena rasa sakit yang mendalam, dan bahwa kata-katanya tidak mencerminkan pandangan militer Israel.
Narasi anti-Semit kerap digunakan Israel untuk melawan para penentang rezim Zionis.
Padahal, Semit sebenarnya merujuk pada kelompok etnis dan linguistik yang memiliki akar sejarah di wilayah Semitik, yang meliputi wilayah Timur Tengah dan sebagian Afrika.
Orang-orang Semit adalah keturunan yang berbagi bahasa dan budaya yang berasal dari rumpun bahasa Semit, yang mencakup beberapa bahasa seperti Ibrani, Arab, Akkadia, Amharik, dan banyak lainnya.
Artinya, narasi anti-Semit seharusnya juga berlaku bagi pembenci dan penindas orang Arab Palestina di Gaza yang saat ini dibombardir militer Zionis Israel.
Namun, narasi anti-Semitisme kini kerap dipersempit untuk menggambarkan tindakan diskriminatif, benci, atau prasangka terhadap orang-orang Yahudi.
Istilah ini pertama kali digunakan pada abad ke-19 untuk menggambarkan tindakan dan pandangan yang bertentangan dengan orang-orang Yahudi. Anti-Semitisme dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk stereotip negatif, penindasan, penganiayaan, kekerasan, dan retorika yang merendahkan terhadap komunitas Yahudi.
Anti-Semitisme telah ada sepanjang sejarah manusia, tetapi peristiwa yang paling mencolok adalah Holocaust selama Perang Dunia II, di mana jutaan orang Yahudi dibunuh oleh rezim Nazi dan sekutunya. Setelah Holocaust, masyarakat internasional secara luas mengutuk anti-Semitisme dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.
"Karena menunjukkan solidaritas dengan Gaza tanpa mengatakan berita tentang pembantaian orang Israel," ujar Shalicar, yang kemudian menarik kembali komentarnya, mengatakan bahwa dia berbicara karena rasa sakit yang mendalam, dan bahwa kata-katanya tidak mencerminkan pandangan militer Israel.
Apa Itu Anti-Semit, Senjata Narasi Israel untuk Pembenci Zionis
Narasi anti-Semit kerap digunakan Israel untuk melawan para penentang rezim Zionis.
Padahal, Semit sebenarnya merujuk pada kelompok etnis dan linguistik yang memiliki akar sejarah di wilayah Semitik, yang meliputi wilayah Timur Tengah dan sebagian Afrika.
Orang-orang Semit adalah keturunan yang berbagi bahasa dan budaya yang berasal dari rumpun bahasa Semit, yang mencakup beberapa bahasa seperti Ibrani, Arab, Akkadia, Amharik, dan banyak lainnya.
Artinya, narasi anti-Semit seharusnya juga berlaku bagi pembenci dan penindas orang Arab Palestina di Gaza yang saat ini dibombardir militer Zionis Israel.
Namun, narasi anti-Semitisme kini kerap dipersempit untuk menggambarkan tindakan diskriminatif, benci, atau prasangka terhadap orang-orang Yahudi.
Istilah ini pertama kali digunakan pada abad ke-19 untuk menggambarkan tindakan dan pandangan yang bertentangan dengan orang-orang Yahudi. Anti-Semitisme dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk stereotip negatif, penindasan, penganiayaan, kekerasan, dan retorika yang merendahkan terhadap komunitas Yahudi.
Anti-Semitisme telah ada sepanjang sejarah manusia, tetapi peristiwa yang paling mencolok adalah Holocaust selama Perang Dunia II, di mana jutaan orang Yahudi dibunuh oleh rezim Nazi dan sekutunya. Setelah Holocaust, masyarakat internasional secara luas mengutuk anti-Semitisme dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.
(mas)