5 Alasan Yerusalem dan Tepi Barat Akan Menjadi Front Ketiga dalam Perang Gaza

Jum'at, 20 Oktober 2023 - 21:35 WIB
loading...
5 Alasan Yerusalem dan...
Tepi Barat dan Yerusalem akan menjadi front perlawanan ketiga bagi Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israe menarik perhatian dunia tertuju pada pemboman brutal Israel di Jalur Gaza selama dua minggu terakhir. Pembunuhan terhadap sedikitnya 76 warga Palestina oleh pasukan Israel pada periode yang sama hampir tidak menjadi berita utama.

Lebih dari 3.500 warga Palestina, termasuk lebih dari 1.000 anak-anak, tewas dalam serangan paling mematikan Israel di Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober.

Di Tepi Barat yang diduduki, di mana pasukan Israel membunuh rata-rata satu warga Palestina setiap hari selama dua tahun terakhir, jumlah tersebut meningkat secara drastis sejak peristiwa tersebut terjadi.

Setidaknya 76 warga Palestina telah terbunuh, termasuk delapan orang yang dibunuh oleh pemukim bersenjata, di Tepi Barat dan Yerusalem ketika eskalasi terbaru antara Israel dan Palestina dimulai.

Serangan tentara Israel ke kota-kota dan desa-desa Palestina juga meningkat tajam, seiring dengan konfrontasi dan protes terhadap pemboman di Gaza.

Ketegangan juga meningkat dengan Otoritas Palestina (PA), yang memiliki kontrol administratif terbatas atas sebagian kecil wilayah Tepi Barat yang diduduki dan dipandang oleh banyak orang sebagai subkontraktor pendudukan Israel.

Apa yang terjadi di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki? Berikut adalah 5 alasan Tepi Barat dan Yerusalem akan Menjadi Front Ketiga dalam Perang Gaza.

1. 5 Warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat Dibunuh Israel Setiap Hari

5 Alasan Yerusalem dan Tepi Barat Akan Menjadi Front Ketiga dalam Perang Gaza

Foto/Reuters

Sejak itu, tentara Israel meningkatkan serangan mematikannya setiap hari di lingkungan, desa, dan kota Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, tempat tinggal lebih dari tiga juta warga Palestina. Pembunuhan warga oleh pemukim bersenjata juga meningkat.

Serangan-serangan ini telah menyebabkan rata-rata lima warga Palestina terbunuh setiap hari di wilayah tersebut sejak 7 Oktober. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pada hari Rabu bahwa lebih dari 1.300 orang terluka sejauh ini.

Antara Rabu malam dan Kamis sore, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 12 orang, termasuk empat anak-anak, dan melukai puluhan lainnya dengan peluru tajam.

Pasukan Israel melakukan serangan besar-besaran di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem pada hari Kamis, menewaskan sedikitnya tujuh warga Palestina dan menyebabkan kerusakan parah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)