Pentagon Minta Izin Gedung Putih Kirim Senjata ke Ukraina

Jum'at, 04 Agustus 2017 - 23:25 WIB
Pentagon Minta Izin Gedung Putih Kirim Senjata ke Ukraina
Pentagon Minta Izin Gedung Putih Kirim Senjata ke Ukraina
A A A
WASHINGTON - Pentagon telah mengirimkan rekomendasi ke Gedung Putih untuk mengirimkan senjata mematikan ke Ukraina. Senjata tersebut nantinya akan dipergunakan untuk berperang melawan Rusia.

Pernyataan itu diungkapkan oleh sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS). Para pejabat itu mengatakan bahwa paket tersebut mencakup rudal anti-tank Javelin dengan perkiraan biaya sekitar USD50 juta.

"Ini adalah langkah yang tepat dan saya melihat sidik jari Menteri Pertahanan James Mattis di atasnya. Ini adalah langkah yang sangat logis dan masuk akal yang akan meningkatkan pencegahan karena akan menempatkan keraguan di benak para agresor Rusia dalam hal penggunaan sistem senjata ofensif mereka," kata mantan komandan NATO James Stavridis seperti dikutip dari NBC News, Jumat (4/8/2017).

Para pejabat itu mengatakan pemerintah masih ragu-ragu apakah AS akan memberikan Javelin melalui perantara, dan apakah anggota militer AS akan melatih militer Ukraian bagaimana mengoperasikannya.

Mantan Penjabat Direktur CIA John McLaughlin mengatakan bahwa pihak Rusia telah mengetahui bantuan AS ke Ukraina. "Namun Rusia akan melihatnya sebagai eskalasi meskipun tidak menimbulkan bahaya bagi pasukan mereka mengingat disposis keduanya. Sisi dan sifat dari benturan saat ini," katanya.

"AS harus menggambarkan ini sebagai peningkatan kemampuan defensif Ukraina, dan bagian dari kesepakatan dengan Kiev seharusnya adalah bahwa mereka tidak menggunakan Javelin untuk memprovokasi pertempuran namun tetap berpegang pada mereka untuk sebuah kontingensi di mana Rusia benar-benar menggunakan senjata untuk memperpanjang invasinya yang belum pernah dilakukan akhir-akhir ini," tukasnya.

Sementara para pejabat mengatakan tidak ada keputusan akhir mengenai penyediaan senjata tersebut, mereka sepakat bahwa Pentagon mendukung langkah tersebut.

Seorang juru bicara Pentagon tidak akan mengkonfirmasi rincian paket tersebut. "Kami belum memutuskan apapun," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

"Saya pasti bisa mengatakan bahwa kami belum memberikan senjata defensif atau kami tidak mengesampingkan opsi untuk melakukannya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3604 seconds (0.1#10.140)