Mengenal Freemason, Organisasi Kontroversial yang Kerap Dikaitkan Yahudi

Kamis, 12 Oktober 2023 - 00:08 WIB
loading...
Mengenal Freemason, Organisasi Kontroversial yang Kerap Dikaitkan Yahudi
Freemason, organisasi kontroversial yang kerap dikaitkan dengan Yahudi. Foto/Rare Book and Special Collections Division/Library of Congress, Washington, D.C.
A A A
JAKARTA - Freemasonry, sering disebut sebagai Freemason atau Masonry, adalah sebuah organisasi fraternal atau persaudaraan yang memiliki akar sejarah yang cukup panjang. Organisasi ini kontroversial karena diselimuti misteri dan kerap dijadikan sumber konspirasi yang terkait Yahudi.

Mengutip laman Britannica, Freemasonry merupakan organisasi yang tidak memiliki tujuan politik atau agama, dan anggotanya berasal dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan. Anggota Freemason disebut "mason" atau "Freemason".

Asal-usul Freemasonry


Asal-usul Freemasonry masih menjadi perdebatan sejarah yang belum terselesaikan. Namun, sebagian besar sejarawan menerima bahwa Freemasonry modern memiliki akar-akarnya di perhimpunan tukang batu Eropa Abad Pertengahan, yang disebut sebagai "corps de métiers".



Tukang batu ini membentuk persaudaraan profesional untuk memelihara standar kualitas dan etika kerja mereka.

Freemasonry seperti yang dikenal hari ini mulai berkembang di Inggris pada abad ke-17.

Loji Mason (tempat berkumpul para Freemason) pertama yang tercatat adalah Loji London, yang didirikan pada tahun 1717.

Pada tahun 1723, James Anderson, seorang pastor Skotlandia, menerbitkan "Konstitusi Anderson", yang menjadi dasar konstitusi Loji Mason di seluruh dunia.

Prinsip-prinsip dan Nilai-Nilai Freemasonry


Freemasonry didasarkan pada sejumlah prinsip dan nilai-nilai inti, yakni:

1. Pengembangan Pribadi

Masonry mendorong pengembangan diri dan perbaikan karakter. Anggotanya diberi kesempatan untuk merenungkan nilai-nilai moral dan etika.


2. Persaudaraan

Masonry menekankan persaudaraan antaranggota. Loji Mason sering disebut sebagai "tempat saudara".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1170 seconds (0.1#10.140)