JK Minta Bangsa Indonesia Bantu Rakyat Gaza: Setidaknya Doa Bersama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla atau JK, mengungkapkan bahwa apa yang terjadi di Jalur Gaza Palestina akan menjadi bencana kemanusiaan yang besar di hari-hari mendatang. Hal itu mengingat Isreal akan melakukan blokade total terhadap Jalur Gaza dengan cara memutus aliran listrik, air dan pasokan logistik berupa makanan dan obat-obatan ke jalur Gaza.
Menurut JK, hal itu akan membuat 2,5 juta warga yang tinggal di Jalur Gaza akan menderita. Untuk itu ia meminta bangsa Indonesia untuk membantu rakyat Jalur Gaza, paling tidak dengan cara doa bersama.
"Kita melihat situasi, Palestina dan Gaza tentu akan menjadi masalah kemanusiaan yang besar di hari-hari yang akan datang karena Israel akan memblokade listrik, air, makanan dan logistik, gas. Berarti kehidupan 2,5 juta orang di Gaza akan kesulitan luar biasa," terangnya.
"Untuk itu Indonesia harus bersama-sama apa yang bisa dibantu, memang sulit sekali membantunya, setidaknya doa bersama," imbuhnya.
Hal itu diungkapkan JK kepada wartawan usai menerima Ketua Delegasi IFRC Asean Elkan Rahimov Head Delegation dan Head Of Regional Delegation for Indonesia and Timor Leste ICRC Vincent Ochilet di Markas Pusat PMI, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
JK juga mengungkapkan PMI bersama Palang Merah Internasional serta Bulan Sabit Internasional tengah berusaha mengeluarkan WNI dari jalur Gaza bersama warga negara asing lainnya.
Sedikitnya 15 orang warga negara Indonesia (WNI) saat ini terjebak di tengah memanasnya pertempuran antara antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza Palestina.
Meskipun begitu, ia mengakui sangat tidak mudah untuk melakukan evakuasi WNI dari jalur Gaza mengingat saat ini akses Palang Merah dan Bulan Sabit Merah internasional sangat terbatas.
"Tadi kita sudah bicara dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) apa upaya yang dilakukan, bagaimana membantu 15 orang Indonesia ada yang di sana, bagaimana cara mengeluarkannya? Masalahnya banyak sekali orang asing bukan hanya orang Indonesia, dan akses Palang Merah dan Bulan Sabit merah sangat terbatas," tuturnya.
Menurut JK, hal itu akan membuat 2,5 juta warga yang tinggal di Jalur Gaza akan menderita. Untuk itu ia meminta bangsa Indonesia untuk membantu rakyat Jalur Gaza, paling tidak dengan cara doa bersama.
"Kita melihat situasi, Palestina dan Gaza tentu akan menjadi masalah kemanusiaan yang besar di hari-hari yang akan datang karena Israel akan memblokade listrik, air, makanan dan logistik, gas. Berarti kehidupan 2,5 juta orang di Gaza akan kesulitan luar biasa," terangnya.
"Untuk itu Indonesia harus bersama-sama apa yang bisa dibantu, memang sulit sekali membantunya, setidaknya doa bersama," imbuhnya.
Hal itu diungkapkan JK kepada wartawan usai menerima Ketua Delegasi IFRC Asean Elkan Rahimov Head Delegation dan Head Of Regional Delegation for Indonesia and Timor Leste ICRC Vincent Ochilet di Markas Pusat PMI, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
JK juga mengungkapkan PMI bersama Palang Merah Internasional serta Bulan Sabit Internasional tengah berusaha mengeluarkan WNI dari jalur Gaza bersama warga negara asing lainnya.
Sedikitnya 15 orang warga negara Indonesia (WNI) saat ini terjebak di tengah memanasnya pertempuran antara antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza Palestina.
Meskipun begitu, ia mengakui sangat tidak mudah untuk melakukan evakuasi WNI dari jalur Gaza mengingat saat ini akses Palang Merah dan Bulan Sabit Merah internasional sangat terbatas.
"Tadi kita sudah bicara dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) apa upaya yang dilakukan, bagaimana membantu 15 orang Indonesia ada yang di sana, bagaimana cara mengeluarkannya? Masalahnya banyak sekali orang asing bukan hanya orang Indonesia, dan akses Palang Merah dan Bulan Sabit merah sangat terbatas," tuturnya.
(ian)