Negara Anggota NATO Ini Susul AS Setop Bantuan untuk Ukraina
loading...
A
A
A
BRATISLAVA - Slovakia menghentikan bantuan militer ke Ukraina . Itu terjadi setelah adanya penentangan dari partai-partai politik yang saat ini sedang bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan baru.
Begitu laporan outlet berita Dennik N pada hari Rabu lalu mengutip juru bicara kepresidenan Martin Strizinec.
Pejabat Slovakia itu mengatakan kepada outlet tersebut bahwa kepala negara Slovakia, Presiden Zuzana Caputova, menekankan perlunya “menghormati hasil pemilu yang demokratis.”
Untuk diketahui, Partai Sosial Demokrasi Slovakia (SMER-SD) yang menang pemilu telah berjanji kepada para pemilih tidak ada satu pun peluru (amunisi) untuk Ukraina.
“Bukan preseden yang baik untuk memutuskan menyediakan peralatan militer dalam situasi di mana terjadi pergantian kekuasaan politik setelah pemilu,” kata Strizinec seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (6/10/2023).
Setelah memenangkan pemilihan parlemen pada hari Minggu, pemimpin partai SMER-SD Robert Fico, mantan perdana menteri, mengatakan kepada wartawan bahwa Slovakia dan rakyat Slovakia memiliki masalah yang lebih besar daripada Ukraina.
Dia menambahkan, jika partainya berhasil membentuk pemerintahan, partainya akan tetap terbuka untuk membantu Ukraina, namun hanya dengan cara kemanusiaan.
Pekan lalu, Kiev menjadi tuan rumah Forum Pertahanan Industri Internasional dengan peserta dari 30 negara, di mana para pejabat Ukraina melakukan “serangan pesona yang ditujukan kepada para pembuat senjata,” lapor Politico.
Begitu laporan outlet berita Dennik N pada hari Rabu lalu mengutip juru bicara kepresidenan Martin Strizinec.
Pejabat Slovakia itu mengatakan kepada outlet tersebut bahwa kepala negara Slovakia, Presiden Zuzana Caputova, menekankan perlunya “menghormati hasil pemilu yang demokratis.”
Untuk diketahui, Partai Sosial Demokrasi Slovakia (SMER-SD) yang menang pemilu telah berjanji kepada para pemilih tidak ada satu pun peluru (amunisi) untuk Ukraina.
“Bukan preseden yang baik untuk memutuskan menyediakan peralatan militer dalam situasi di mana terjadi pergantian kekuasaan politik setelah pemilu,” kata Strizinec seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (6/10/2023).
Setelah memenangkan pemilihan parlemen pada hari Minggu, pemimpin partai SMER-SD Robert Fico, mantan perdana menteri, mengatakan kepada wartawan bahwa Slovakia dan rakyat Slovakia memiliki masalah yang lebih besar daripada Ukraina.
Dia menambahkan, jika partainya berhasil membentuk pemerintahan, partainya akan tetap terbuka untuk membantu Ukraina, namun hanya dengan cara kemanusiaan.
Pekan lalu, Kiev menjadi tuan rumah Forum Pertahanan Industri Internasional dengan peserta dari 30 negara, di mana para pejabat Ukraina melakukan “serangan pesona yang ditujukan kepada para pembuat senjata,” lapor Politico.