Horor Covid-19 Ekuador: Kamar Mayat Penuh, Mayat-mayat Ditumpuk di Kamar Mandi

Kamis, 30 April 2020 - 06:05 WIB
loading...
A A A
Di rumah sakit pertama, kontainer berpendingin dibawa untuk menyimpan mayat, beberapa di antaranya bertahan hingga 10 hari. "Beberapa anggota keluarga hancurkan penutupnya… sehingga cairan keluar. Ini bencana sanitasi," kata perawat pria berusia 35 tahun itu.

Jumlah kematian setiap hari turun minggu lalu, tetapi itu adalah sedikit hiburan bagi perawat ini, yang mengatakan dia tersiksa oleh apa yang telah dia alami. Ketika dia pulang, setelah shift 24 jam, kakinya sakit, dan dia mencoba untuk beristirahat tetapi kemudian "mimpi buruk" menyerang.

Ekuador, dengan 17,6 juta penduduk, merupakan negara terpadat kedelapan di Amerika Latin. Namun negara ini berada di urutan kedua setelah Brasil dalam jumlah infeksi Covid-19 dan kematian terkait wabah itu di Amerika Latin.

Hampir 70 persen dari kasus infeksi Covid-19 di Ekuador berasal dari provinsi pesisir Guayas, termasuk Guayaquil. Perkiraan lokal tentang jumlah kematian akibat virus corona selama bulan Maret dan April menunjukkan bahwa kematian terkait virus ini telah mencapai 7.000 jiwa hanya di Guayaquil saja.

"Jumlahnya jauh lebih tinggi daripada yang ingin diakui pemerintah," kata Juan Jose Illingworth, seorang ahli matematika dan kolumnis koran Ekuador yang telah memeriksa data kuburan untuk menghitung berapa banyak orang yang meninggal daripada biasanya.

Dengan analisis Illingworth, Guayaquil menderita dengan 6.948 kematian yang rata-rata diduga terkait Covid-19 antara 21 Maret hingga 22 April, atau lebih dari 217 jiwa sehari.

Dalam keadaan normal dan non-pandemi, Illingworth mengatakan, 38 orang diperkirakan akan meninggal setiap hari di Guayaquil.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1467 seconds (0.1#10.140)