7 Fakta Pasukan Storm-Z, Tentara yang Dikerahkan Rusia ke Medan Perang Ukraina
loading...
A
A
A
Salah seorang narasumber pernah mencoba memberikan perawatan medis kepada tujuh anggota Storm-Z yang terluka di medang perang. Mengetahui hal itu, komandan pasukan Storm-Z melarangnya.
Dalam wawancara oleh Reuters, 13 narasumber yang dimintai keterangan mengatakan bahwa pasukan Storm-Z beranggotakan 100-150 orang untuk setiap regu. Mereka ditempatkan di dalam unit tentara reguler Rusia.
Seorang anggota pasukan Storm-Z juga menjelaskan mengenai pengalamannya saat menjadi bagian dari unit tersebut.
Dia mengatakan, semua kecuali 15 dari 120 orang dari unit Storm-Z yang tergabung dalam resimen ke-237 tewas atau terluka dalam pertempuran di Bakhmut pada Juni lalu.
Berbeda dengan Wagner Group yang merupakan pasukan tentara bayaran, pasukan Storm-Z ini berada di bawah komando langsung Kementerian Pertahanan Rusia.
Pasukan Storm-Z berguna bagi Kementerian Pertahanan Rusia karena mereka dapat dikerahkan sebagai infanteri yang dapat dibuang, menurut Conflict Intelligence Team, sebuah organisasi independen yang memantau perang di Ukraina.
4. Pasukan Storm-Z Terdiri 100-150 Orang Per Regu
Dalam wawancara oleh Reuters, 13 narasumber yang dimintai keterangan mengatakan bahwa pasukan Storm-Z beranggotakan 100-150 orang untuk setiap regu. Mereka ditempatkan di dalam unit tentara reguler Rusia.
5. Pasukan Storm-Z Banyak yang Tewas di Medan Perang
Seorang anggota pasukan Storm-Z juga menjelaskan mengenai pengalamannya saat menjadi bagian dari unit tersebut.
Dia mengatakan, semua kecuali 15 dari 120 orang dari unit Storm-Z yang tergabung dalam resimen ke-237 tewas atau terluka dalam pertempuran di Bakhmut pada Juni lalu.
6. Pasukan Storm-Z Milik Pemerintah Rusia
Berbeda dengan Wagner Group yang merupakan pasukan tentara bayaran, pasukan Storm-Z ini berada di bawah komando langsung Kementerian Pertahanan Rusia.
7. Dianggap sebagai Amunisi yang Dapat Dibuang
Pasukan Storm-Z berguna bagi Kementerian Pertahanan Rusia karena mereka dapat dikerahkan sebagai infanteri yang dapat dibuang, menurut Conflict Intelligence Team, sebuah organisasi independen yang memantau perang di Ukraina.
(mas)