Moskow: Sekutu Barat Bantu Ukraina Serang Markas Besar Armada Laut Hitam Rusia

Kamis, 28 September 2023 - 06:48 WIB
loading...
Moskow: Sekutu Barat...
Moskow tuduh sekutu Barat bantu Ukraina serang markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Crimea. Foto/via REUTERS
A A A
MOSKOW - Moskow menuduh negara-negara sekutu Barat membantu Ukraina merencanakan dan melakukan serangan rudal pekan lalu terhadap markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Crimea.

“Tidak ada keraguan bahwa serangan itu telah direncanakan sebelumnya dengan menggunakan sarana intelijen Barat, aset satelit NATO, dan pesawat pengintai dan dilaksanakan atas saran badan keamanan Amerika dan Inggris serta berkoordinasi erat dengan mereka,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Rabu, yang dilansir AP, Kamis (28/9/2023).

Moskow telah berulang kali mengklaim bahwa AS dan sekutu NATO-nya telah terlibat secara efektif dalam konflik tersebut dengan memasok senjata ke Ukraina dan memberikan informasi intelijen serta membantu merencanakan serangan terhadap fasilitas Rusia.

Laporan berita yang belum dikonfirmasi mengatakan rudal Storm Shadow yang disediakan oleh Inggris dan Perancis digunakan Ukraina dalam serangan terhadap markas besar tersebut.



Belum ada komentar dari Kementerian Pertahanan Inggris, yang pada masa lalu menolak membahas masalah terkait intelijen.

Tuduhan Moskow muncul ketika video baru menunjukkan bahwa komandan Armada Laut Hitam, Laksamana Viktor Sokolov, masih hidup meskipun ada klaim dari Ukraina—tanpa memberikan bukti pendukung—bahwa dia termasuk di antara 34 perwira yang tewas dalam serangan hari Jumat di kota pelabuhan Sevastopol.

Semenanjung Crimea, yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014, sering menjadi sasaran sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada bulan Februari 2022.

Crimea telah menjadi pusat utama yang mendukung invasi tersebut dan semakin sering menjadi target serangan Ukraina.

Pihak Ukraina mengatakan serangan yang membuat lubang besar di gedung utama markas besar tersebut telah melukai 105 orang, meskipun klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Rusia pada awalnya mengatakan seorang tentara tewas namun dengan cepat mencabut pernyataan itu dan mengatakan orang tersebut hilang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1519 seconds (0.1#10.140)