Penelitian Ungkap Covid-19 Berkepanjangan Picu Kerusakan Organ
loading...
A
A
A
LONDON - Sebuah temuan penelitian mengungkapkan bahwa Covid-19 yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada banyak organ.
Menurut penelitian itu, sepertiga dari pasien Covid jangka panjang mengalami kerusakan pada banyak organ lima bulan setelah infeksi.
Pemindaian terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 menunjukkan tingkat kerusakan paru-paru, otak, dan ginjal yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-pengendali Covid.
Kerusakan paru-paru hampir 14 kali lebih tinggi di antara pasien jangka panjang dengan Covid-19, sementara temuan abnormal yang melibatkan otak dan ginjal masing-masing tiga dan dua kali lebih tinggi.
Seberapa parah kerusakan organ sering kali dipengaruhi oleh tingkat keparahan infeksi, usia, dan penyakit penyerta lainnya.
Pemimpin studi Dr Betty Raman mengatakan orang-orang yang memiliki lebih dari dua organ yang terkena dampaknya empat kali lebih mungkin melaporkan gangguan mental dan fisik yang parah dan sangat parah.
Tanysha Dissanayake, mantan pemain tenis yang terpaksa pensiun karena Covid yang berkepanjangan, mengatakan kepada Sky News bahwa dia senang orang-orang mulai memahami sifat mengerikan yang sebenarnya dari penyakit ini.
“Saya juga punya masalah dengan banyak organ seperti jantung, hati, paru-paru, dan rahim, yang semuanya disebabkan oleh Covid-19 yang berkepanjangan,” akunya.
"Saya senang orang-orang mulai menganggap serius hal ini," imbuhnya seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (23/9/2023).
Menurut penelitian itu, sepertiga dari pasien Covid jangka panjang mengalami kerusakan pada banyak organ lima bulan setelah infeksi.
Pemindaian terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 menunjukkan tingkat kerusakan paru-paru, otak, dan ginjal yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-pengendali Covid.
Kerusakan paru-paru hampir 14 kali lebih tinggi di antara pasien jangka panjang dengan Covid-19, sementara temuan abnormal yang melibatkan otak dan ginjal masing-masing tiga dan dua kali lebih tinggi.
Seberapa parah kerusakan organ sering kali dipengaruhi oleh tingkat keparahan infeksi, usia, dan penyakit penyerta lainnya.
Pemimpin studi Dr Betty Raman mengatakan orang-orang yang memiliki lebih dari dua organ yang terkena dampaknya empat kali lebih mungkin melaporkan gangguan mental dan fisik yang parah dan sangat parah.
Tanysha Dissanayake, mantan pemain tenis yang terpaksa pensiun karena Covid yang berkepanjangan, mengatakan kepada Sky News bahwa dia senang orang-orang mulai memahami sifat mengerikan yang sebenarnya dari penyakit ini.
“Saya juga punya masalah dengan banyak organ seperti jantung, hati, paru-paru, dan rahim, yang semuanya disebabkan oleh Covid-19 yang berkepanjangan,” akunya.
"Saya senang orang-orang mulai menganggap serius hal ini," imbuhnya seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (23/9/2023).