Penelitian Ungkap Covid-19 Berkepanjangan Picu Kerusakan Organ
loading...
A
A
A
Dr Margaret O'Hara, salah satu pendiri Long Covid Support, mengatakan hasil ini mengkonfirmasi bukti bahwa Covid menyebabkan kerusakan pada sejumlah besar organ dan sistem dalam tubuh.
“Sekarang sudah sangat jelas bahwa penyakit ini bukan sekadar virus pernapasan dan penyakit ini menyebabkan dampak buruk jangka panjang terhadap kesehatan individu di seluruh populasi, termasuk sejumlah besar orang yang tidak dirawat di rumah sakit pada fase infeksi akut,” katanya.
Temuan ini, berdasarkan analisis terhadap lebih dari 250 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit akibat Covid, merupakan bagian dari studi C-MORE (Capturing the MultiORgan Effects of Covid-19) dan dipublikasikan di The Lancet Respiratory Medicine.
Peserta direkrut dari 13 lokasi di Inggris dan menjalani pemindaian MRI yang mencakup jantung, otak, paru-paru, hati, dan ginjal rata-rata lima bulan setelah meninggalkan rumah sakit.
Meskipun beberapa gejala dapat secara jelas dikaitkan dengan cedera yang terlihat pada hasil pemindaian - misalnya, dada terasa sesak dan batuk dengan kelainan MRI paru-paru - tidak semua gejala dapat dikaitkan langsung dengan hasil pemindaian.
Penelitian tersebut mengonfirmasi bahwa kerusakan pada banyak organ lebih mungkin terjadi pada pasien yang melaporkan dampak parah pada kesehatan fisik dan mental mereka setelah Covid.
“Temuan kami juga menyoroti perlunya layanan tindak lanjut multidisiplin jangka panjang yang berfokus pada kesehatan paru dan ekstraparu (ginjal, otak, dan mental), khususnya bagi mereka yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19,” kata Dr Raman.
“Sekarang sudah sangat jelas bahwa penyakit ini bukan sekadar virus pernapasan dan penyakit ini menyebabkan dampak buruk jangka panjang terhadap kesehatan individu di seluruh populasi, termasuk sejumlah besar orang yang tidak dirawat di rumah sakit pada fase infeksi akut,” katanya.
Temuan ini, berdasarkan analisis terhadap lebih dari 250 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit akibat Covid, merupakan bagian dari studi C-MORE (Capturing the MultiORgan Effects of Covid-19) dan dipublikasikan di The Lancet Respiratory Medicine.
Peserta direkrut dari 13 lokasi di Inggris dan menjalani pemindaian MRI yang mencakup jantung, otak, paru-paru, hati, dan ginjal rata-rata lima bulan setelah meninggalkan rumah sakit.
Meskipun beberapa gejala dapat secara jelas dikaitkan dengan cedera yang terlihat pada hasil pemindaian - misalnya, dada terasa sesak dan batuk dengan kelainan MRI paru-paru - tidak semua gejala dapat dikaitkan langsung dengan hasil pemindaian.
Penelitian tersebut mengonfirmasi bahwa kerusakan pada banyak organ lebih mungkin terjadi pada pasien yang melaporkan dampak parah pada kesehatan fisik dan mental mereka setelah Covid.
“Temuan kami juga menyoroti perlunya layanan tindak lanjut multidisiplin jangka panjang yang berfokus pada kesehatan paru dan ekstraparu (ginjal, otak, dan mental), khususnya bagi mereka yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19,” kata Dr Raman.
(ian)