Pandemi Covid-19 Usai, Muncul Virus Nipah

Kamis, 14 September 2023 - 17:24 WIB
loading...
Pandemi Covid-19 Usai,...
Setidaknya 2 orang tewas akibat virus Nipah di India dan membuat 700 orang menjalani tes. Foto/Ilustrasi
A A A
NEW DELHI - Negara bagian Kerala di India selatan menutup sejumlah sekolah, kantor dan transportasi umum pada Rabu malam dalam upaya menghentikan penyebaran virus Nipah yang langka dan mematikan. Sejauh ini, dua orang tewas akibat virus tersebut.

Seorang pejabat kesehatan negara bagia itu mengatakan dua orang dewasa dan seorang anak masih terinfeksi di rumah sakit, dan lebih dari 700 orang sedang menjalani tes virus yang menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau manusia yang terinfeksi.

Pemerintah negara bagian India itu pada Rabu malam mengatakan setidaknya 706 orang, termasuk 153 petugas kesehatan, sedang menjalani tes untuk memeriksa penyebaran virus. Hasil tes tersebut tengah ditunggu.

“Lebih banyak orang bisa dites. Fasilitas isolasi akan disediakan,” kata Pinarayi Vijayan, Menteri Utama Kerala, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/9/2023).

Ia meminta masyarakat menghindari pertemuan publik di distrik Kozhikode selama 10 hari ke depan.

Dua orang yang terinfeksi telah meninggal sejak 30 Agustus dalam wabah virus keempat di Kerala sejak 2018, sehingga memaksa pihak berwenang untuk mendeklarasikan zona penahanan di setidaknya delapan desa Kozhikode.



“Kami fokus pada pelacakan kontak orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala,” kata Menteri Kesehatan negara bagian Veena George kepada wartawan.

Dia mengatakan virus yang terdeteksi di Kerala sama dengan yang ditemukan sebelumnya di Bangladesh, yaitu jenis virus yang menyebar dari manusia ke manusia dengan tingkat kematian yang tinggi tetapi memiliki riwayat penularan yang lebih rendah.

“Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa bagian negara bagian untuk mengatasi krisis medis,” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1625 seconds (0.1#10.140)