Erdogan: Turki dan AS Bisa Ubah Raqqa Jadi 'Kuburan' bagi ISIS

Minggu, 30 April 2017 - 04:45 WIB
Erdogan: Turki dan AS Bisa Ubah Raqqa Jadi Kuburan bagi ISIS
Erdogan: Turki dan AS Bisa Ubah Raqqa Jadi 'Kuburan' bagi ISIS
A A A
ANKARA - Turki dan Amerika Serikat (AS) dapat bergabung untuk mengubah Ibu Kota de facto ISIS, Raqqa, di Suriah menjadi kuburan. Hal itu dikatakan oleh presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

"Amerika yang besar, koalisinya dan Turki dapat bergabung dan mengubah Raqqa menjadi sebuah kuburan untuk Daesh," kata Erdogan, menggunakan nama alternatif untuk ISIS seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (30/4/2017).

"Mereka akan mencari tempat untuk bersembunyi," katanya lagi. Komentar Erdogan ini keluar menjelang pertemuan dengan Presiden Donald Trump pada 16 Mei di AS.

Ankara ingin bergabung dengan operasi yang dipimpin AS untuk membersihkan Raqqa dari militan ISIS, namun tanpa pasukan milisi Kurdi Suriah.

Turki melihat Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Suriah sebagai kelompok teroris yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang (PKK). PKK telah melakukan pemberontakan mematikan melawan Ankara sejak tahun 1984. Tapi untuk AS, YPG sangat penting dalam perang melawan ISIS.

Erdogan mengatakan ia akan mempresentasikan kepada Trump pada pertemuan mereka bulan depan dengan "dokumen" yang membuktikan kaitan YPG dengan PKK, yang ditunjuk sebagai kelompok teror oleh Ankara dan Washington.

"Kami memberitahu teman-teman Amerika agar tidak membawa kelompok teror bersama mereka," kata pemimpin Turki tersebut.

Ketegangan meningkat minggu ini dengan bentrokan lintas batas antara pasukan Turki dan YPG di dekat perbatasan Suriah. Turki melepaskan tembakan artileri ke YPG, yang membalas tembakan dengan roket ke pos terdepan Turki di perbatasan.

Turki bulan ini mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan operasi Efrat Shield yang berlangsung selama setengah tahun di Suriah utara melawan militan dan milisi Kurdi. Meskipun begitu, mereka tetap menjaga keamanan di kota-kota yang sekarang berada di bawah kendali milisi Suriah pro-Ankara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4644 seconds (0.1#10.140)