Seberapa Ngerinya Banjir di Libya? 10.000 Orang Dilaporkan Hilang

Rabu, 13 September 2023 - 01:30 WIB
loading...
A A A
Ketika Turki dan negara-negara lain mengalirkan bantuan ke Libya, termasuk kendaraan pencarian dan penyelamatan, kapal penyelamat, generator dan makanan, warga Derna yang putus asa bergegas pulang untuk mencari orang-orang yang mereka cintai.

Di bandara Tripoli di barat laut Libya, seorang wanita mulai menangis keras ketika dia menerima telepon yang mengatakan sebagian besar keluarganya meninggal atau hilang. Kakak iparnya, Walid Abdulati, mengatakan, "kita tidak berbicara tentang satu atau dua orang yang tewas, tapi sekitar 10 anggota dari setiap keluarga tewas".

Karim al-Obaidi, seorang penumpang pesawat dari Tripoli ke timur, mengatakan: "Saya tidak pernah merasa setakut sekarang... Saya kehilangan kontak dengan seluruh keluarga, teman, dan tetangga saya."

3. Banyak Korban Tersapu ke Laut

Seberapa Ngerinya Banjir di Libya? 10.000 Orang Dilaporkan Hilang

Foto/Reuters

Seorang juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tim angkatan laut sedang mencari “banyak keluarga yang tersapu ke laut di kota Derna”.

Rekaman yang disiarkan oleh stasiun TV Libya al-Masar menunjukkan orang-orang mencari jenazah dan seorang pria menggunakan perahu karet untuk mengambil satu jenazah dari laut.

“Kami tidak punya apa-apa untuk menyelamatkan orang… tidak ada mesin… kami meminta bantuan segera,” kata Khalifah Touil, seorang pekerja ambulans.

Derna, di pantai Mediterania timur Libya, dibelah dua oleh sungai musiman yang mengalir dari dataran tinggi ke selatan, dan biasanya terlindung dari banjir oleh bendungan.

4. Diperparah dengan Bendungan Roboh

Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan sisa-sisa bendungan yang runtuh 11,5 km (7 mil) di hulu kota tempat dua lembah sungai bertemu, kini dikelilingi oleh genangan air besar berwarna lumpur.

“Dulu ada bendungan,” terdengar suara dalam video. Reuters mengkonfirmasi lokasi tersebut berdasarkan gambar.

Dalam makalah penelitian yang diterbitkan tahun lalu, ahli hidrologi Abdelwanees A. R. Ashoor dari Universitas Omar Al-Mukhtar Libya mengatakan banjir berulang di dasar sungai musiman, atau wadi, merupakan ancaman bagi Derna. Dia menyebutkan lima banjir sejak tahun 1942, dan menyerukan tindakan segera untuk memastikan pemeliharaan rutin bendungan tersebut.

“Jika terjadi banjir besar, dampaknya akan menjadi bencana besar bagi masyarakat di wadi dan kota,” kata surat kabar itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1458 seconds (0.1#10.140)