Mengapa Jerman dan Israel Marah dengan Pidato Presiden Palestina tentang Yahudi dan Holocaust? Berikut 3 Faktanya

Jum'at, 08 September 2023 - 06:10 WIB
loading...
A A A
“Kebenaran yang harus kita sebarkan ke dunia adalah bahwa Yahudi Eropa bukanlah orang Semit. Mereka tidak ada hubungannya dengan Semitisme,” katanya. “Adapun Yahudi Timur, mereka adalah orang Semit,” tambahnya, mengacu pada Yahudi Sephardic dari Timur Tengah yang lebih luas.

Presiden Trump sebelumnya menimbulkan kehebohan internasional karena melontarkan saran serupa pada tahun 2018, dalam apa yang ia gambarkan sebagai “pelajaran sejarah” pada pertemuan langka Dewan Nasional Palestina.

Tujuannya pada kesempatan tersebut adalah untuk memperdebatkan hubungan antara orang-orang Yahudi dan Israel modern. Hak atas tanah merupakan inti konflik Israel-Palestina dan terkait dengan narasi sejarah kedua bangsa.

3. Menyamakan Israel dengan Nazi Jerman

Mengapa Jerman dan Israel Marah dengan Pidato Presiden Palestina tentang Yahudi dan Holocaust? Berikut 3 Faktanya

Foto/Reuters

Pada bulan Mei, Abbas dikritik karena menyamakan Israel dengan Nazi Jerman dalam pidatonya di sebuah acara PBB. Dia menuduh negaranya berbohong "seperti Goebbels", merujuk pada Joseph Goebbels, kepala propagandis partai Nazi.

Tahun lalu, ada kemarahan internasional setelah ia mengklaim Israel telah melakukan "50 pembantaian; 50 holocaust" dalam konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin. Kanselir kemudian mengatakan dia "muak dengan pernyataan keterlaluan itu" dan Israel serta AS mengeluarkan pernyataan yang tegas.

Setelahnya, pemimpin Palestina mengeluarkan klarifikasi di kantor berita resmi Palestina, Wafa. Dia tidak secara eksplisit meminta maaf namun mengatakan bahwa Holocaust adalah "kejahatan paling keji dalam sejarah manusia modern" dan komentarnya tidak dimaksudkan "untuk menyangkal keunikan Holocaust".
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1342 seconds (0.1#10.140)