Sambangi Kiev, Blinken Puji Serangan Balik Ukraina Terhadap Rusia

Kamis, 07 September 2023 - 07:18 WIB
loading...
Sambangi Kiev, Blinken...
Menlu AS Antony Blinken berjabat tangan dengan koleganya dari Ukraina, Dmytro Kuleba. Foto/CNN
A A A
KIEV - Ukraina telah mencapai kemajuan penting dalam serangan balasannya terhadap invasi Rusia . Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken , dalam kunjungannya ke Kiev yang dibayangi oleh serangan Rusia yang menewaskan sedikitnya 17 orang.

Blinken, pejabat tinggi AS pertama yang mengunjungi Kiev sejak serangan balasan dimulai pada awal Juni, mengumumkan paket baru bantuan Washington pada masa perang senilai lebih dari USD1 miliar, termasuk dukungan untuk pertahanan udara Ukraina.

“Dalam serangan balasan yang sedang berlangsung, kemajuan telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Bantuan baru ini akan membantu mempertahankannya dan membangun momentum lebih lanjut,” kata Blinken kepada wartawan pada konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/9/2023).

Blinken sebelumnya menggambarkan kemajuan tersebut sebagai hal yang penting dan sangat menggembirakan.

Laporan-laporan media Amerika mengutip para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa serangan balasan Ukraina terlalu lambat dan terhambat oleh taktik yang buruk. Kritik yang membuat marah para pejabat Ukraina dan mendorong Kuleba meminta para kritikus untuk “tutup mulut”.



Ukraina telah merebut kembali lebih dari selusin desa dan permukiman kecil dalam serangannya. Namun upayanya memasuki wilayah yang dikuasai Rusia telah diperlambat oleh ladang ranjau dan parit.

Para pejabat AS belum secara terbuka mengkritik taktik militer Ukraina, dan pekan lalu mengatakan mereka telah melihat kemajuan di wilayah tenggara.

Sekretaris pers Gedung Putih Larine Jean-Pierre mengatakan bantuan baru AS akan mencakup sistem peluncuran rudal HIMARS, senjata antitank Javelin, tank Abrams dan sistem senjata lainnya. Pentagon mengatakan pihaknya juga akan mengirimkan amunisi uranium yang sudah habis.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dia dan Blinken telah membahas penyediaan rudal jarak jauh ATACMS oleh AS dan dia mengharapkan keputusan positif, seraya menambahkan bahwa mempersenjatai Ukraina berarti melindungi dunia dari agresi Moskow.

Ditanya tentang kunjungan Blinken, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow yakin Washington berencana untuk terus mendanai militer Ukraina untuk melancarkan perang hingga orang Ukraina terakhir.



Dia mengatakan bantuan AS ke Kiev tidak akan mempengaruhi jalannya apa yang disebutnya operasi militer khusus Rusia.

Kunjungan Blinken bertepatan dengan persetujuan parlemen Ukraina terhadap penunjukan Rust Umerov sebagai Menteri Pertahanan menyusul pemecatan Oleksii Reznikov. Para pejabat tidak mengatakan apakah Blinken akan bertemu Umerov.

Selama perjalanan kereta menuju Kiev, Blinken mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Denmark Mettle Fredericks, yang berkunjung pada hari yang sama.

"Blinken berterima kasih kepada Fredericks atas sumbangan jet tempur F-16 Denmark ke Ukraina dan kepemimpinan negara-negara koalisi untuk melatih pilot Ukraina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

Denmark dan Belanda bulan lalu mengumumkan bahwa mereka akan memasok lebih dari 60 jet tempur F-16 buatan AS segera setelah pilot Ukraina dilatih untuk menerbangkannya. Keduanya menjadi negara pertama yang menawarkan jet tersebut.



Pemerintah AS telah memberikan lebih dari USD43 miliar persenjataan dan bantuan militer lainnya ke Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Beberapa calon presiden dari Partai Republik mempertanyakan bantuan AS, sehingga memicu kekhawatiran apakah Washington akan mempertahankan dukungannya terhadap Ukraina setelah kampanye pemilu AS pada tahun 2024 semakin intensif.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2073 seconds (0.1#10.140)