Korea Utara Gelar Latihan Serangan Nuklir Taktis
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengatakan tengah melakukan simulasi latihan serangan nuklir taktis pada Sabtu pagi yang mencakup dua rudal jelajah jarak jauh yang membawa hulu ledak nuklir tiruan. Itu sebagai tanggapan atas latihan dua negara sekutu yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan latihan itu dilakukan untuk memperingatkan musuh akan bahaya perang nuklir yang sebenarnya ketika Pyongyang kembali berjanji untuk meningkatkan pencegahan militer terhadap Washington dan Seoul.
“Kekuatan nuklir DPRK akan meningkatkan postur perlawanan tempur yang bertanggung jawab dengan segala cara untuk mencegah perang dan menjaga perdamaian dan stabilitas,” bunyi pernyataan KCNA, menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea, seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (3/9/2023).
Sebelumnya, latihan gabungan musim panas tahunan antara Korsel dan AS, yang dikenal sebagai Ulchi Freedom Shield, berakhir pada hari Kamis setelah latihan udara selama 11 hari dengan pesawat pengebom B-1B.
Korut sendiri pada Sabtu kemarin dilaporkan meluncurkan sejumlah rudal jelajah ke arah laut lepas pantai barat semenanjung Korea.
"Rincian peluncuran tersebut sedang dianalisis oleh otoritas intelijen Korea Selatan dan AS," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah peluncuran kedua dalam sepekan. Sebelumnya, Korea Utara pada Rabu malam juga meluncurkan dua rudal balistik ke lepas panti timurnya. Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan bahwa Pyongyang telah melakukan simulasi serangan nuklir “bumi hangus” terhadap sasaran di seluruh Korsel.
Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong-un, mengatakan pihaknya merespons pengiriman pesawat pengebom AS tersebut dan latihan perang gabungan yang dikecam di media pemerintah Pyongyang pada Kamis pagi sebagai persiapan serangan nuklir.
Staf Umum Tentara Rakyat Korea, yang dikutip media pemerintah Korut; KCNA, mengatakan rudal-rudal Pyongyang sedang diuji untuk melancarkan serangan nuklirnya sendiri dengan semburan udara pada ketinggian 400 meter di atas pulau target.
"Latihan tersebut adalah untuk mensimulasikan serangan bumi hangus di pusat-pusat komando utama dan lapangan terbang operasional para gangster militer di Korea Selatan," kata Staf Umum Tentara Rakyat Korea.
Korea Utara juga mengeluarkan ancaman terhadap AS dan Korea Selatan, dengan mengatakan Pyongyang siap menghukum mereka atas tindakan gegabah dan penempatan aset nuklir AS di wilayah tersebut.
Pyongyang mengecam latihan perang gabungan AS-Korsel yang dimulai pada 21 Agustus hingga akhir bulan ini, dan menyebutnya sebagai awal invasi yang dapat mendorong Korea Utara mengambil tindakan.
Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan latihan itu dilakukan untuk memperingatkan musuh akan bahaya perang nuklir yang sebenarnya ketika Pyongyang kembali berjanji untuk meningkatkan pencegahan militer terhadap Washington dan Seoul.
“Kekuatan nuklir DPRK akan meningkatkan postur perlawanan tempur yang bertanggung jawab dengan segala cara untuk mencegah perang dan menjaga perdamaian dan stabilitas,” bunyi pernyataan KCNA, menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea, seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (3/9/2023).
Sebelumnya, latihan gabungan musim panas tahunan antara Korsel dan AS, yang dikenal sebagai Ulchi Freedom Shield, berakhir pada hari Kamis setelah latihan udara selama 11 hari dengan pesawat pengebom B-1B.
Korut sendiri pada Sabtu kemarin dilaporkan meluncurkan sejumlah rudal jelajah ke arah laut lepas pantai barat semenanjung Korea.
"Rincian peluncuran tersebut sedang dianalisis oleh otoritas intelijen Korea Selatan dan AS," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah peluncuran kedua dalam sepekan. Sebelumnya, Korea Utara pada Rabu malam juga meluncurkan dua rudal balistik ke lepas panti timurnya. Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan bahwa Pyongyang telah melakukan simulasi serangan nuklir “bumi hangus” terhadap sasaran di seluruh Korsel.
Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong-un, mengatakan pihaknya merespons pengiriman pesawat pengebom AS tersebut dan latihan perang gabungan yang dikecam di media pemerintah Pyongyang pada Kamis pagi sebagai persiapan serangan nuklir.
Staf Umum Tentara Rakyat Korea, yang dikutip media pemerintah Korut; KCNA, mengatakan rudal-rudal Pyongyang sedang diuji untuk melancarkan serangan nuklirnya sendiri dengan semburan udara pada ketinggian 400 meter di atas pulau target.
"Latihan tersebut adalah untuk mensimulasikan serangan bumi hangus di pusat-pusat komando utama dan lapangan terbang operasional para gangster militer di Korea Selatan," kata Staf Umum Tentara Rakyat Korea.
Korea Utara juga mengeluarkan ancaman terhadap AS dan Korea Selatan, dengan mengatakan Pyongyang siap menghukum mereka atas tindakan gegabah dan penempatan aset nuklir AS di wilayah tersebut.
Pyongyang mengecam latihan perang gabungan AS-Korsel yang dimulai pada 21 Agustus hingga akhir bulan ini, dan menyebutnya sebagai awal invasi yang dapat mendorong Korea Utara mengambil tindakan.
(ian)