6 Penyebab Tank Abrams Tak Mampu Mendukung Serangan Balik Ukraina ke Rusia

Sabtu, 02 September 2023 - 22:05 WIB
loading...
6 Penyebab Tank Abrams...
Tank Abrams tidak akan banyak membantu tentara Ukraina menembus pertahanan Rusia. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Tiga bulan setelah serangan balasan Ukraina , para pejabat Amerika mengumumkan bahwa gelombang pertama dari sepuluh tank M1 Abrams yang berjumlah 31 akhirnya akan dikirim ke Ukraina pada pertengahan September.

Para pejabat AS mengatakan kepada media minggu ini bahwa Ukraina akan menerima sekitar sepertiga dari tank tempur utama senilai batalion yang pertama kali dijanjikan pemerintahan Biden kepada Kiev pada bulan Januari. Para pejabat Barat menyatakan harapannya bahwa pengiriman tersebut akan memberi militer Ukraina “keunggulan yang mereka perlukan” untuk menerobos pertahanan Rusia, dengan sepuluh M1 menjalani “perbaikan akhir” sebelum dikirim keluar.

Juru bicara Angkatan Darat AS Kolonel Martin O’Donnell membenarkan bahwa sekitar 200 tentara Ukraina telah dilatih untuk mengoperasikan tank di Jerman, termasuk strategi senjata gabungan. "Tank-tank lainnya diperkirakan tiba sebelum akhir musim gugur," kata O’Donnell, tanpa merinci jangka waktu spesifiknya.

Berikut adalah 6 penyebab tank Abrams tidak efektif dalam perang melawan Rusia.

1. Bukan Solusi Tepat

6 Penyebab Tank Abrams Tak Mampu Mendukung Serangan Balik Ukraina ke Rusia

Foto/Reuters

Pejabat Pentagon lainnya, yang berbicara secara anonim kepada media, memperingatkan bahwa meskipun Abrams adalah “kendaraan lapis baja yang luar biasa.” Namun, tank itu juga bukanlah solusi yang tepat.

Ukraina sepanjang musim panas ini memiliki senjata canggih NATO senilai puluhan miliar dolar, termasuk beberapa ratus tank era Pakta Warsawa, ditambah tank Leopard 1, Leopard 2 dan Challenger 2, serta sejumlah kendaraan lapis baja, untuk menerobos pertahanan Rusia.

Namun sejauh ini gagal melakukannya, kehilangan puluhan ribu tentara dan ratusan kendaraan lapis baja untuk merebut beberapa desa yang terletak di dekat garis depan. Sebagian besar berhasil dipukul mundur, dan bahkan gagal menembus garis pertahanan pertama Rusia dalam skala besar.

Sementara para pejabat lainnya mengeluh secara anonim tentang militer Ukraina yang terlalu “menghindari risiko” sehingga secara membabi buta mengerahkan ribuan tentaranya untuk melakukan serangan besar-besaran.


2. Bukan Peluru Perak

"Abrams jelas bukan peluru perak yang dicari Ukraina," kata perwira intelijen militer veteran Rusia dan veteran Afghanistan dan Suriah Anatoliy Matviychuk kepada Sputnik.

“Abrams yang didapat Ukraina bukanlah hal baru, mereka adalah varian M1. Inilah Abrams yang ambil bagian dalam pertempuran di Irak. Di sana, mereka mengalami masalah – mesin turbin gas mereka berhenti bekerja, sehingga mereka harus menggantinya dengan mesin diesel. Kemudian peralatan yang sama ini dipindahkan ke Eropa,” kata Matviychuk.

3. Terlalu berat

6 Penyebab Tank Abrams Tak Mampu Mendukung Serangan Balik Ukraina ke Rusia

Foto/Reuters

Uni Soviet dan sekutunya memiliki persyaratan bahwa tank tidak boleh melebihi 50 ton. Tank kami berada dalam kisaran 43-47 ton.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rusia Tangkap Agen Intelijen...
Rusia Tangkap Agen Intelijen Ukraina yang Meledakkan Bom Mobil Jenderal Kepercayaan Putin
Antisipasi Invasi Musuh...
Antisipasi Invasi Musuh Bebuyutan, Negara Tetangga Rusia Ingin Membentuk Tentara Terkuat
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Jenderal Tertinggi Rusia...
Jenderal Tertinggi Rusia Puji Kepahlawanan Militer Korut setelah Rebut Kembali Kursk dari Ukraina
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
Ledakan Dahsyat Hancurkan...
Ledakan Dahsyat Hancurkan Pelabuhan Bandar Abbas, Bagaimana Nasib 385 WNI di Iran?
Ledakan Dahsyat di Iran,...
Ledakan Dahsyat di Iran, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
Rekomendasi
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
Ada Produk Haram Berlabel...
Ada Produk Haram Berlabel Halal, MUI Dorong Tingkatkan Pengawasan
Rupiah Melemah, Suzuki...
Rupiah Melemah, Suzuki Sebut Bisa Menguntungkan dan Merugikan
Berita Terkini
Jemaah Masjid di Prancis...
Jemaah Masjid di Prancis Ditikam Puluhan Kali, Polisi Buru Tersangka
1 jam yang lalu
Siapa Lebih Unggul India...
Siapa Lebih Unggul India atau Pakistan dalam Senjata Nuklir?
2 jam yang lalu
India Terlalu Mengekang...
India Terlalu Mengekang Kashmir, Apakah Modi Kena Karma?
3 jam yang lalu
9 Alasan Warisan Progresif...
9 Alasan Warisan Progresif Paus Fransiskus Mengubah Gereja Katolik
4 jam yang lalu
Putin Berulang Kali...
Putin Berulang Kali Mengibuli Banyak Presiden AS, Korban Terbarunya Adalah Trump
7 jam yang lalu
Menhan Pakistan: Jihad...
Menhan Pakistan: Jihad Diciptakan oleh Barat
9 jam yang lalu
Infografis
Trump Tak Khianati Ukraina...
Trump Tak Khianati Ukraina dalam Perang Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved