5 Keunggulan Amunisi Depleted Uranium, Salah Satunya Memiliki Dampak Jangka Panjang

Sabtu, 02 September 2023 - 16:30 WIB
loading...
A A A
IAEA mengatakan sejumlah kecil veteran perang Teluk memiliki pecahan uranium yang tertanam di dalam tubuh mereka yang tidak dapat dioperasi sehingga menyebabkan peningkatan tingkat ekskresi DU dalam urin tetapi tidak ada dampak kesehatan yang dapat diamati.

Penelitian terhadap tentara menunjukkan bahwa para veteran “menunjukkan peningkatan angka kematian yang kecil (tidak signifikan secara statistik), namun peningkatan ini disebabkan oleh kecelakaan, bukan penyakit,” kata IAEA. “Hal ini tidak dapat dikaitkan dengan paparan apa pun terhadap DU.”

Laporan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai dampak uranium yang habis di Serbia dan Montenegro menemukan "tidak ada kontaminasi yang signifikan dan meluas".

peningkatan kejadian penyakit ganas di Serbia dan peningkatan jumlah kematian akibat tumor ganas.

5. Bukan Perang Nuklir

5 Keunggulan Amunisi Depleted Uranium, Salah Satunya Memiliki Dampak Jangka Panjang

Foto/Reuters

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa jika peluru semacam itu diberikan, maka Rusia harus memberikan respons yang sesuai, tanpa merinci apa yang akan terjadi dalam respons tersebut. Dia mengatakan bahwa Barat menggunakan senjata dengan komponen nuklir.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan peluru uranium yang habis tidak hanya membunuh orang-orang yang menjadi sasarannya tetapi juga menyebabkan “kerusakan besar” baik bagi mereka yang menggunakan senjata tersebut maupun bagi warga sipil yang tinggal di zona perang.

Zakharova mengatakan ada peningkatan tajam kasus kanker di Yugoslavia setelah penggunaan amunisi tersebut oleh aliansi militer NATO pada tahun 1999.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan tidak ada eskalasi nuklir dari tindakan tersebut.

“Penting untuk memastikan semua orang memahami bahwa hanya karena kata uranium ada dalam judul amunisi uranium yang sudah habis, maka itu bukanlah amunisi nuklir, melainkan murni amunisi konvensional,” kata Cleverly.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan: "Tentara Inggris telah menggunakan uranium yang sudah habis dalam cangkang penusuk lapis bajanya selama beberapa dekade."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0986 seconds (0.1#10.140)