Indonesia Campakkan Pernyataan Bersama Pentagon tentang China dan Rusia
loading...
A
A
A
Laporan tersebut menyatakan, “Amerika Serikat dan Indonesia memiliki pandangan yang sama bahwa klaim maritim Republik Rakyat China (RRC) yang luas di Laut China Selatan tidak sejalan dengan hukum internasional.”
Mereka juga “bersama” mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, dan menuntut “penarikan penuh dan tanpa syarat” pasukan Rusia.
Meskipun Kementerian Pertahanan Indonesia mencatat pertemuan Prabowo dengan Kepala Pentagon Lloyd Austin, Kementerian Pertahanan RI tidak menyebutkan pernyataan bersama apa pun dengan Washington, dan tidak memberikan komentar mengenai Rusia atau China.
China dengan cepat menanggapi pernyataan AS tersebut. Kedutaan Besar China di Jakarta mengklaim pernyataan tersebut belum disetujui pejabat Indonesia sebelumnya.
“Kami diberitahu oleh pihak Indonesia bahwa apa yang digambarkan oleh pihak AS tidak benar. Faktanya, tidak ada konten seperti itu yang ditemukan dalam siaran pers pihak Indonesia pada pertemuan yang sama,” papar Kedutaan Besar China tersebut kepada wartawan akhir pekan lalu, mengecam upaya AS “menaburkan perselisihan dan menimbulkan masalah.”
Selama kunjungan Prabowo ke AS, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama militer, termasuk latihan perang bersama dan tambahan penjualan senjata AS.
Pentagon lebih lanjut mengatakan Washington akan membantu upaya modernisasi militer di Indonesia, antara lain dengan mengusulkan “peningkatan pesawat tempur, pesawat tempur multi-peran baru, dan tambahan pesawat angkut sayap tetap dan putar.”
Menyoroti meningkatnya hubungan militer, para pejabat Indonesia mengumumkan kesepakatan untuk membeli 24 helikopter angkut Sikorsky S-70M Black Hawk dari raksasa senjata AS Lockheed Martin pekan lalu, segera setelah menandatangani kontrak besar dengan Boeing untuk dua lusin jet tempur F-15.
Indonesia berupaya memperbarui armada udaranya, yang saat ini mengoperasikan sistem dari beberapa negara berbeda, termasuk jet tempur buatan Amerika Serikat dan Rusia.
Mereka juga “bersama” mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, dan menuntut “penarikan penuh dan tanpa syarat” pasukan Rusia.
Meskipun Kementerian Pertahanan Indonesia mencatat pertemuan Prabowo dengan Kepala Pentagon Lloyd Austin, Kementerian Pertahanan RI tidak menyebutkan pernyataan bersama apa pun dengan Washington, dan tidak memberikan komentar mengenai Rusia atau China.
China dengan cepat menanggapi pernyataan AS tersebut. Kedutaan Besar China di Jakarta mengklaim pernyataan tersebut belum disetujui pejabat Indonesia sebelumnya.
“Kami diberitahu oleh pihak Indonesia bahwa apa yang digambarkan oleh pihak AS tidak benar. Faktanya, tidak ada konten seperti itu yang ditemukan dalam siaran pers pihak Indonesia pada pertemuan yang sama,” papar Kedutaan Besar China tersebut kepada wartawan akhir pekan lalu, mengecam upaya AS “menaburkan perselisihan dan menimbulkan masalah.”
Selama kunjungan Prabowo ke AS, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama militer, termasuk latihan perang bersama dan tambahan penjualan senjata AS.
Pentagon lebih lanjut mengatakan Washington akan membantu upaya modernisasi militer di Indonesia, antara lain dengan mengusulkan “peningkatan pesawat tempur, pesawat tempur multi-peran baru, dan tambahan pesawat angkut sayap tetap dan putar.”
Menyoroti meningkatnya hubungan militer, para pejabat Indonesia mengumumkan kesepakatan untuk membeli 24 helikopter angkut Sikorsky S-70M Black Hawk dari raksasa senjata AS Lockheed Martin pekan lalu, segera setelah menandatangani kontrak besar dengan Boeing untuk dua lusin jet tempur F-15.
Indonesia berupaya memperbarui armada udaranya, yang saat ini mengoperasikan sistem dari beberapa negara berbeda, termasuk jet tempur buatan Amerika Serikat dan Rusia.
(sya)