Ukraina Klaim Rusak Jet Tempur Berharga Rusia dengan Drone Kardus
loading...
A
A
A
Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyebutkan kerusakan di lapangan terbang tersebut, hanya mengatakan pihaknya telah menembak jatuh dua drone di Kursk dan di Bryansk, sekitar 150 mil jauhnya. Sementara itu, Gubernur Kursk, Roman Starovoyt mengatakan, sebuah drone telah merusak sebuah blok apartemen.
Ledakan terekam kamera di dekat stasiun kereta Kursk malam itu, lapor outlet Ukraina RBC.
Klaim tersebut tidak seliar kedengarannya. Pada bulan Maret, produsen pertahanan Australia SYPAQ mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kontrak senilai USD700.000 dengan pemerintah Australia untuk memproduksi drone Corvo Precision Payload Delivery System untuk Ukraina.
Drone Corvo digambarkan oleh SYPAQ sebagai "pesawat karton", tetapi menurut siaran pers perusahaan sebelumnya, drone tersebut terbuat dari papan busa berlapis lilin. Drone itu datang dalam bentuk datar dan dapat terbang hingga 120 kilometer sehingga menempatkan Kursk berada dalam jangkauan perbatasan Ukraina.
Mereka dirancang untuk pengintaian atau pengiriman, bukan untuk membawa bahan peledak.
Tidak jelas bagaimana tepatnya senjata tersebut digunakan sebagai bagian dari serangan terbaru. Berdasarkan klaim @fighterbomber, serangan tersebut menggabungkan drone yang dapat meledak dengan drone kosong, menunjukkan bahwa konstruksi papan Corvo yang ringan akan membantu kelompok drone tersebut menghindari radar.
Mantan jenderal Australia Mick Ryan mengatakan kepada The Age bahwa akan mudah untuk mengadaptasi Corvo untuk membawa bahan peledak. SYPAQ menolak mengomentari laporan tentang bagaimana drone tersebut digunakan.
Ledakan terekam kamera di dekat stasiun kereta Kursk malam itu, lapor outlet Ukraina RBC.
Klaim tersebut tidak seliar kedengarannya. Pada bulan Maret, produsen pertahanan Australia SYPAQ mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kontrak senilai USD700.000 dengan pemerintah Australia untuk memproduksi drone Corvo Precision Payload Delivery System untuk Ukraina.
Drone Corvo digambarkan oleh SYPAQ sebagai "pesawat karton", tetapi menurut siaran pers perusahaan sebelumnya, drone tersebut terbuat dari papan busa berlapis lilin. Drone itu datang dalam bentuk datar dan dapat terbang hingga 120 kilometer sehingga menempatkan Kursk berada dalam jangkauan perbatasan Ukraina.
Mereka dirancang untuk pengintaian atau pengiriman, bukan untuk membawa bahan peledak.
Tidak jelas bagaimana tepatnya senjata tersebut digunakan sebagai bagian dari serangan terbaru. Berdasarkan klaim @fighterbomber, serangan tersebut menggabungkan drone yang dapat meledak dengan drone kosong, menunjukkan bahwa konstruksi papan Corvo yang ringan akan membantu kelompok drone tersebut menghindari radar.
Mantan jenderal Australia Mick Ryan mengatakan kepada The Age bahwa akan mudah untuk mengadaptasi Corvo untuk membawa bahan peledak. SYPAQ menolak mengomentari laporan tentang bagaimana drone tersebut digunakan.
Baca Juga
(ian)