Eks PM Israel Bandingkan Netanyahu dengan Hitler
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Mantan perdana menteri Israel , Ehud Barak, memicu kontroversi setelah memposting ulang sebuah video seorang profesor Israel yang menyatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu seperti Adolf Hitler dan secara mental tidak layak untuk menjalankan suatu negara.
Postingan tersebut dibagikan oleh mantan wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Eran Etzion dan menampilkan Prof. Ichak Adizes, seorang profesor Israel kelahiran Yugoslavia yang merupakan profesor tetap di UCLA, Stanford, Universitas Tel Aviv, Universitas Ibrani Yerusalem, dan Universitas Columbia.
Ia juga menulis beberapa buku tentang kepemimpinan, seperti The Ideal Executive, Leading the Leaders, dan How to Manage in Times of Crisis.
Dalam video tersebut, Adizes membandingkan Netanyahu dengan para pemimpin dunia terkenal lainnya, seperti Donald Trump, pemimpin Yugoslavia Serbia Slobodan Milosevic, dan Hitler – khususnya di hari-hari terakhir pemerintahannya.
Kesamaan ini, menurutnya, disebabkan oleh kedua pemimpin yang tampaknya kehilangan kontak dengan kenyataan dan kehilangan kendali. Ia menambahkan bahwa seperti Hitler, Netanyahu pada akhirnya akan bunuh diri, sehingga membawa seluruh negara bersamanya.
"Harus ditonton!" tulis Barak dalam postingannya di X, yang dikenal sebagai Twitter.
"Seorang konsultan kepemimpinan internasional terkemuka telah mengeluarkan pendapatnya yang mengejutkan!" tulisnya lagi seperti dikutip dari Jerusalem Post, Selasa (29/8/2023).
Postingan Ehud Barak pun menuai kecaman dari partai Netanyahu, Partai Likud, di media sosial.
"Ehud 'Hot Neck' Barak, rekan pedofil (Jeffrey) Epstein, akhirnya keluar jalur," tulis partai tersebut.
“Setelah mengatakan bahwa dia akan memimpin protes anti-pemerintah sampai ada 'mayat mengambang di danau' dan dia dipanggil kembali untuk memegang kendali kekuasaan, Barak terus menghasut pembunuhan seorang perdana menteri yang sedang menjabat di Israel dan membandingkannya dengan Hitler," sambung pernyataan itu.
"Setelah puluhan pengaduan terhadap penghasut seperti dia, di mana lembaga penegak hukum memanggilnya untuk diselidiki?" seru Partai Likud.
Barak telah menjadi salah satu tokoh paling vokal dalam protes yang sedang berlangsung terhadap reformasi peradilan yang dipimpin Netanyahu.
Hal ini termasuk melancarkan serangan terhadap Netanyahu, mencapnya sebagai seorang fasis dan diktator. Dalam suatu kesempatan, ia bahkan menyebut Presiden Israel Isaac Herzog sebagai Neville Chamberlain, perdana menteri Inggris yang mengundurkan diri setelah bernegosiasi dengan Hitler sesaat sebelum dimulainya Perang Dunia II.
Postingan tersebut dibagikan oleh mantan wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Eran Etzion dan menampilkan Prof. Ichak Adizes, seorang profesor Israel kelahiran Yugoslavia yang merupakan profesor tetap di UCLA, Stanford, Universitas Tel Aviv, Universitas Ibrani Yerusalem, dan Universitas Columbia.
Ia juga menulis beberapa buku tentang kepemimpinan, seperti The Ideal Executive, Leading the Leaders, dan How to Manage in Times of Crisis.
Dalam video tersebut, Adizes membandingkan Netanyahu dengan para pemimpin dunia terkenal lainnya, seperti Donald Trump, pemimpin Yugoslavia Serbia Slobodan Milosevic, dan Hitler – khususnya di hari-hari terakhir pemerintahannya.
Kesamaan ini, menurutnya, disebabkan oleh kedua pemimpin yang tampaknya kehilangan kontak dengan kenyataan dan kehilangan kendali. Ia menambahkan bahwa seperti Hitler, Netanyahu pada akhirnya akan bunuh diri, sehingga membawa seluruh negara bersamanya.
"Harus ditonton!" tulis Barak dalam postingannya di X, yang dikenal sebagai Twitter.
"Seorang konsultan kepemimpinan internasional terkemuka telah mengeluarkan pendapatnya yang mengejutkan!" tulisnya lagi seperti dikutip dari Jerusalem Post, Selasa (29/8/2023).
Postingan Ehud Barak pun menuai kecaman dari partai Netanyahu, Partai Likud, di media sosial.
"Ehud 'Hot Neck' Barak, rekan pedofil (Jeffrey) Epstein, akhirnya keluar jalur," tulis partai tersebut.
“Setelah mengatakan bahwa dia akan memimpin protes anti-pemerintah sampai ada 'mayat mengambang di danau' dan dia dipanggil kembali untuk memegang kendali kekuasaan, Barak terus menghasut pembunuhan seorang perdana menteri yang sedang menjabat di Israel dan membandingkannya dengan Hitler," sambung pernyataan itu.
"Setelah puluhan pengaduan terhadap penghasut seperti dia, di mana lembaga penegak hukum memanggilnya untuk diselidiki?" seru Partai Likud.
Barak telah menjadi salah satu tokoh paling vokal dalam protes yang sedang berlangsung terhadap reformasi peradilan yang dipimpin Netanyahu.
Hal ini termasuk melancarkan serangan terhadap Netanyahu, mencapnya sebagai seorang fasis dan diktator. Dalam suatu kesempatan, ia bahkan menyebut Presiden Israel Isaac Herzog sebagai Neville Chamberlain, perdana menteri Inggris yang mengundurkan diri setelah bernegosiasi dengan Hitler sesaat sebelum dimulainya Perang Dunia II.
(ian)