Qatar: Kami Tak Perang dengan Israel, Masalahnya Adalah Pendudukan atas Palestina!

SINGAPURA - Batu sandungan bagi hubungan Israel dengan Qatar adalah tidak adanya negara Palestina seperti sebelum tahun 1967. Demikian disampaikan Perdana Menteri (PM) Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

“Kami tidak berperang dengan Israel, [Masalahnya adalah] Israel melakukan pendudukan atas Palestina,” kata Al Thani kepada International Institute for Strategic Studies dalam sebuah acara di Singapura, pekan lalu.

Dia berbicara tentang peran global Qatar tetapi mendapat tekanan mengenai Arab Saudi dan pembaruan hubungan diplomatiknya dengan Iran, serta tentang potensi kesepakatan normalisasi antara Riyadh dan Tel Aviv.



"Pemulihan hubungan Arab Saudi-Iran yang ditengahi oleh China adalah sesuatu yang kami dorong sejak lama untuk menstabilkan kawasan," ujarnya.

Sehubungan dengan kesepakatan normalisasi Arab Saudi-Israel dan integrasi Israel di kawasan secara umum, dia mengatakan bahwa pada akhirnya, hanya sedikit yang bisa terjadi kecuali konflik Israel-Palestina diselesaikan.

“Perjanjian apa pun dengan Israel tidak mewakili perdamaian,” kata Al Thani. “Perdamaian hanya bisa diwakili antara [Israel] dan Palestina,” imbuh dia, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (28/8/2023).

"Konflik antara kawasan dan Israel adalah masalah Palestina. Rujukan bagi seluruh negara Arab adalah Inisiatif Perdamaian Arab yang diluncurkan oleh Kerajaan Arab Saudi,” kata Al Thani.

Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002 yang dia referensikan menawarkan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan atas penarikan diri Israel ke masa sebelum tahun 1967 untuk memungkinkan pembentukan negara Palestina di wilayah tersebut.

Berdasarkan ketentuan Abraham Accords yang ditengahi Amerika Serikat, empat negara Arab setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel meskipun ada konflik dengan Palestina. Keempat negara tersebut adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Qatar tidak memiliki hubungan dengan Israel. Al Thani mengatakan bahwa Qatar tetap berpegang pada Inisiatif Perdamaian Arab.

“Kami percaya ini adalah cara terbaik untuk menciptakan perdamaian,” katanya.