Mengapa Visi 2030 Arab Saudi yang Diusung Pangeran Mohammed bin Salman Memiliki Banyak Kelemahan?

Minggu, 27 Agustus 2023 - 20:35 WIB
loading...
A A A
Mabon setuju, dan menambahkan bahwa titik ketegangan lainnya berkisar pada kemampuan Putra Mahkota Mohammed untuk mempertahankan “legitimasi negara dalam Islam sambil memulai proyek yang bersandar pada modernitas Barat.” Arab Saudi secara tradisional sangat konservatif.

Bagi Farea Al-Muslimi, peneliti di Chatham House, ada lebih banyak hal yang dipertaruhkan secara sosial. Meskipun terdapat laporan mengenai suku-suku nomaden yang dipindahkan untuk memberi jalan bagi Neom, katanya, masyarakat Saudi tetap memiliki niat baik terhadap monarki karena janji-janji jangka panjangnya.

Kegagalan untuk memenuhi janji-janji tersebut mengingat pengorbanan yang telah dilakukan dapat menimbulkan masalah.

“Ini adalah sesuatu yang orang ingin maafkan dan lupakan – jika itu membuahkan hasil,” kata Al-Muslimi. "Jika tidak, hal itu tidak akan mudah. Ini bisa menjadi bumerang."

Pada tingkat yang lebih luas, para ahli mengatakan kepada Insider, semakin cepatnya misi Visi 2030 mengancam akan menciptakan ketegangan yang lebih dalam antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab ketika mereka bersaing untuk mendapatkan mahkota ekonomi di kawasan tersebut, sementara pembayaran finansial dari hal tersebut bisa memakan waktu bertahun-tahun.

“Semua megaproyek ini, tidak ada satu pun jaminan bahwa mereka akan berhasil,” kata Al-Muslimi. “Ini adalah risiko yang sangat besar.”

Pada bulan Juli, Dana Investasi Publik melaporkan kerugian sebesar USD11 miliar pada tahun lalu karena pasar global bergejolak. Itu dilaporkan Bloomberg.

Faktor kunci yang dapat menentukan keberhasilan proyek ini adalah perubahan daya tarik Arab Saudi di mata Barat. Kekhawatiran telah dikemukakan oleh lembaga-lembaga seperti Amnesty International mengenai catatan hak asasi manusianya; negara ini perlu menyadari hal ini ketika mendekati bisnis dan investasi Barat.

Meski begitu, skala dan kemewahan Visi 2030 bisa menjadi daya tarik bagi Arab Saudi bagi para pengamat di luar negeri dan memberikan mereka tiket kemenangan menuju masa depan.

Saudi akan menaruh harapan mereka pada Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mewujudkan hal tersebut. Untungnya bagi mereka, kata Mabon, "ada keyakinan besar bahwa hal itu bisa dilakukan."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3614 seconds (0.1#10.140)