Belajar dari Sri Lanka, Bangladesh Waspadai Skema Belt and Road China

Kamis, 17 Agustus 2023 - 10:30 WIB
loading...
A A A

Pelabuhan Payra


Direktur Kantor Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong di Bangkok, Sheung-yuen Lee, dalam pidatonya mengatakan bahwa Hong Kong telah menjadi salah satu investor terkemuka di Bangladesh, menggelontorkan USD1,8 miliar hingga saat ini, terutama di sektor tekstil dan energi. Nilai perdagangan bilateral telah mencapai lebih dari USD1 miliar.

Pemerintah Hong Kong juga akan memberikan tambahan USD183 juta kepada Otoritas Pelabuhan Payra dari Bangladesh Infrastructure Development Fund (BIDF). Ini akan membuat jumlah total yang dikeluarkan untuk otoritas pelabuhan Layra menjadi USD266,38 juta.

Bank Bangladesh akan memberikan jumlah tersebut kepada Bank Sonali untuk membayar tagihan Jundunul NV yang berbasis di Belgia, kontraktor Pengerukan Modal dan Pemeliharaan Saluran Ramnabad dari proyek Pelabuhan Payra, kata seorang pejabat bank sentral, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

BIDF didirikan pada Maret 2021 untuk membiayai proyek pembangunan di Bangladesh dengan menggunakan cadangan devisa. Sejauh ini, proyek Pelabuhan Payra adalah satu-satunya proyek yang didanai BIDF, dengan USD83 juta telah dicairkan dalam empat tahap.

Berdasarkan perjanjian tripartit, Otoritas Pelabuhan Payra akan menerima pinjaman sebesar USD564,88 juta dari pemerintah melalui Bank Sonali selama tiga tahun ke depan, yang akan dilunasi dalam tujuh tahun dengan tingkat bunga 2 persen. Setengah dari bunga akan masuk ke BIDF dan setengah lainnya ke Bank Sonali.

Meski dikhawatirkan pencairan dana tersebut akan semakin menurunkan cadangan devisa, bank sentral diperkirakan akan mencairkan dana tersebut sesuai kesepakatan.

Pada 8 Februari, cadangan devisa Bangladesh adalah USD32.639 juta, menurut data bank sentral. Dana Moneter Internasional (IMF) juga baru-baru ini menyatakan dalam persyaratan pinjamannya ke Bangladesh bahwa negara tersebut harus mengecualikan dana seperti BIDF saat menghitung cadangan devisanya.

Direktur proyek tersebut, Rajiv Tripura, menolak mengomentari pencairan dana saat dihubungi awak media. Pejabat Bank Sonali mengonfirmasi bahwa Otoritas Pelabuhan Payra telah mengajukan dana, dan proses pencairan dari bank sentral sedang berlangsung.


Utang Luar Negeri


Seorang pejabat Bank Bangladesh yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan dana itu akan dikeluarkan di tengah krisis cadangan devisa yang sedang berlangsung karena ada kesepakatan mengenai hal itu. Namun, dia mengatakan keputusan telah diambil untuk tidak lagi mendanai proyek-proyek di bawah BIDF untuk saat ini.

Pengerukan Modal dan Pemeliharaan proyek Saluran Ramnabad akan membuat saluran sepanjang 75 kilometer dengan kedalaman 10,5 meter, memungkinkan kapal berkapasitas 40.000 ton menggunakan Pelabuhan Payra.

"Bangladesh harus bekerja dengan sangat hati-hati dalam skema keuangan China. Sri Lanka dan Pakistan membayar mahal karena tidak mampu membayar kembali pinjaman China," kata mantan penasihat untuk pemerintah interim Bangladesh Dr Wahid Uddin Mahmud
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0851 seconds (0.1#10.140)