Korea Utara Ungkap Alasan Tentara AS Membelot
loading...
A
A
A
Pentagon mengatakan tidak dapat memverifikasi komentar King seperti yang dilaporkan oleh KCNA, dan tetap fokus pada kepulangannya dengan selamat. Pentagon tidak membahas apakah telah mendengar lebih banyak detail dari Korut.
Juru bicara keluarga King mengatakan sang ibu mengkhawatirkan keselamatan putranya dan mengimbau Korut untuk memperlakukannya secara manusiawi.
"Nyonya Gates mengetahui 'laporan' hari ini dari KCNA," kata juru bicara, Jonathan Franks dalam sebuah pernyataan, mengacu pada ibu King.
"Otoritas DPRK bertanggung jawab atas kesejahteraan Travis King, dan dia terus memohon kepada mereka untuk memperlakukannya secara manusiawi," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa ibu King telah menghubungi Angkatan Darat AS dan menghargai pernyataan departemen pertahanan bahwa mereka tetap fokus untuk membawanya pulang.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Seorang juru bicara Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC), yang mengawasi desa perbatasan tempat King menyeberang, mengatakan dia tidak memiliki apa pun untuk ditambahkan pada pernyataan sebelumnya.
"Menyebutkan keinginan King untuk mencari perlindungan di Korea Utara atau negara ketiga menunjukkan bahwa masih belum jelas ke mana dia ingin pergi," kata Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.
Tae Yong-ho, mantan diplomat Korut dan sekarang menjadi anggota parlemen Korsel, mengatakan deskripsi media pemerintah tentang King sebagai "penyusup ilegal" daripada pembelot sukarela, serta penyebutan negara ketiga, dapat menunjukkan bahwa Korut mungkin tidak mau menahannya terlalu lama.
Juru bicara keluarga King mengatakan sang ibu mengkhawatirkan keselamatan putranya dan mengimbau Korut untuk memperlakukannya secara manusiawi.
"Nyonya Gates mengetahui 'laporan' hari ini dari KCNA," kata juru bicara, Jonathan Franks dalam sebuah pernyataan, mengacu pada ibu King.
"Otoritas DPRK bertanggung jawab atas kesejahteraan Travis King, dan dia terus memohon kepada mereka untuk memperlakukannya secara manusiawi," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa ibu King telah menghubungi Angkatan Darat AS dan menghargai pernyataan departemen pertahanan bahwa mereka tetap fokus untuk membawanya pulang.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Seorang juru bicara Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC), yang mengawasi desa perbatasan tempat King menyeberang, mengatakan dia tidak memiliki apa pun untuk ditambahkan pada pernyataan sebelumnya.
"Menyebutkan keinginan King untuk mencari perlindungan di Korea Utara atau negara ketiga menunjukkan bahwa masih belum jelas ke mana dia ingin pergi," kata Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.
Tae Yong-ho, mantan diplomat Korut dan sekarang menjadi anggota parlemen Korsel, mengatakan deskripsi media pemerintah tentang King sebagai "penyusup ilegal" daripada pembelot sukarela, serta penyebutan negara ketiga, dapat menunjukkan bahwa Korut mungkin tidak mau menahannya terlalu lama.