Penyintas Ungkap Kengerian Kebakaran Hutan Hawaii: Lompat ke Air atau Terbakar!
loading...
A
A
A
Mereka dievakuasi dua hari lalu dan belum diizinkan kembali oleh pihak berwenang untuk mengambil koper mereka.
"Cucu saya memiliki tumor yang diangkat dari kepalanya dan menjalani perawatan radiasi selama lima minggu dan kami datang ke Hawaii setelah itu," ucap Christina.
“Syukurlah kami dievakuasi dan dibawa ke sini,” tambahnya dengan air mata berlinang.
“Orang-orangnya sangat baik. Kami memiliki makanan dan air serta tempat untuk mandi dan orang-orang yang mencintai kami. Kami merasa sangat beruntung dan sangat diberkati,” imbuhnya.
Beberapa wisatawan memilih langsung menuju bandara untuk menunggu penerbangan dari Maui.
Tempat yang terbuka sebagian tertutup dengan orang-orang yang mencoba untuk tidur. Brian dan putrinya yang berusia 16 tahun, Chiara, berasal dari Los Angeles sehingga mereka terbiasa dengan kebakaran hutan, tetapi belum pernah melihat kobaran api bergerak begitu cepat.
"Alarm berbunyi di hotel, menyuruh kami untuk mengungsi," ujar Brian. "Saya benar-benar tidak tahu kehancuran sampai kami melompat ke bus dan kami melihat pembantaian ini dengan semua rumah terbakar dan semua tempat usaha terbakar," tuturnya.
"Saya baru saja di sana, beberapa malam yang lalu, mengambil es serut untuk anak-anak saya dan melihatnya seperti itu sungguh mengerikan," ungkapnya.
"Rasanya seperti bom meledak," kata Chiara. "Semua mobil dengan tangki bensin penuh meledak saat api mencapai mereka," tukasnya.
"Cucu saya memiliki tumor yang diangkat dari kepalanya dan menjalani perawatan radiasi selama lima minggu dan kami datang ke Hawaii setelah itu," ucap Christina.
“Syukurlah kami dievakuasi dan dibawa ke sini,” tambahnya dengan air mata berlinang.
“Orang-orangnya sangat baik. Kami memiliki makanan dan air serta tempat untuk mandi dan orang-orang yang mencintai kami. Kami merasa sangat beruntung dan sangat diberkati,” imbuhnya.
Beberapa wisatawan memilih langsung menuju bandara untuk menunggu penerbangan dari Maui.
Tempat yang terbuka sebagian tertutup dengan orang-orang yang mencoba untuk tidur. Brian dan putrinya yang berusia 16 tahun, Chiara, berasal dari Los Angeles sehingga mereka terbiasa dengan kebakaran hutan, tetapi belum pernah melihat kobaran api bergerak begitu cepat.
"Alarm berbunyi di hotel, menyuruh kami untuk mengungsi," ujar Brian. "Saya benar-benar tidak tahu kehancuran sampai kami melompat ke bus dan kami melihat pembantaian ini dengan semua rumah terbakar dan semua tempat usaha terbakar," tuturnya.
"Saya baru saja di sana, beberapa malam yang lalu, mengambil es serut untuk anak-anak saya dan melihatnya seperti itu sungguh mengerikan," ungkapnya.
"Rasanya seperti bom meledak," kata Chiara. "Semua mobil dengan tangki bensin penuh meledak saat api mencapai mereka," tukasnya.