Sedang Tren di Uganda, Ayah Tuntut Tes Paternitas karena Anak Bukan Keturunannya

Sabtu, 05 Agustus 2023 - 16:42 WIB
loading...
A A A
"Nenek moyang kita melakukannya, kakek nenek kita melakukannya, ibu kita melakukannya," katanya.

Dia menunjukkan bahwa ketika pasangan mengalami kesulitan memiliki anak, seringkali pria yang memiliki masalah kesuburan. "Sedangkan dalam budaya Afrika, jika seorang wanita tidak dapat memberikan seorang pria anak, dia akan diceraikan atau diusir dari rumah," katanya.

"Jadi apa yang orang-orang ini tidak sadari adalah bahwa wanita yang memberi mereka anak telah tidur dengan pria lain—untuk memberi Anda anak yang Anda inginkan."

Kukunda menuduh suami yang menuntut tes paternitas berstandar ganda.

"Adalah hal biasa bagi pria untuk berselingkuh dan membawa pulang anak—tetapi para istri membesarkan anak-anak ini sebagai milik mereka sendiri," katanya.

Ahli mikrobiologi Freddie Bwanga mengatakan laboratorium negara tempat dia bekerja belum melihat peningkatan besar dalam permintaan untuk tes, tetapi sekarang ada kesadaran yang lebih besar seputar masalah ini.

Pengalamannya selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa 60-70% tes membuktikan adanya hubungan biologis antara ayah dan anak.

Adapun 30% sampai 40% yang menemukan mereka tidak, hasilnya seringkali bermanfaat dalam "membantu anak-anak menetap di mana mereka dilahirkan".

Dan, beberapa orang berpendapat, tes lebih baik daripada mengandalkan pada praktik budaya kuno—seperti mengolesi lemak sapi pada tali pusar, dan memasukkannya ke dalam keranjang anyaman berisi air.

Jika kemudian mengapung—kata seorang peneliti budaya kepada surat kabar Monitor—itu berarti anak itu milik keluarga.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)