4 Penyebab Konflik Kuwait-Iran yang Bisa Memicu Perang Baru di Timur Tengah

Sabtu, 05 Agustus 2023 - 07:03 WIB
loading...
A A A
Kementerian luar negeri Saudi mengatakan pihaknya menegaskan kembali kepemilikan bersama atas sumber daya alam di ladang gas Dorra dengan Kuwait dan meminta Iran untuk menegosiasikan perbatasan timur wilayah tersebut mengenai Arab Saudi dan Kuwait sebagai salah satu pihak yang bernegosiasi.


3. Konflik Ladang Minyak Sudah Berlangsung Lama

Perselisihan atas Dorra/Arash dimulai pada tahun 1960-an, ketika Iran dan Kuwait masing-masing diberikan konsesi lepas pantai, satu untuk bekas Perusahaan Minyak Anglo-Iran – cikal bakal BP – dan satu lagi untuk Royal Dutch Shell.

Kedua konsesi tersebut tumpang tindih di bagian utara lapangan, yang cadangannya diperkirakan sekitar 220 miliar meter kubik

Iran memindahkan peralatan pengeboran ke lapangan pada tahun 2001, mendorong Kuwait untuk mengajukan keluhan kepada organisasi internasional. Iran menghentikan persiapannya untuk eksploitasi, seperti halnya Kuwait, yang menghentikan rencananya dengan Arab Saudi di wilayah tersebut.

4. Belum Menemuikan Titik Temu

Selama bertahun-tahun, Iran dan Kuwait telah mengadakan pembicaraan yang gagal mengenai wilayah perbatasan maritim mereka yang disengketakan, yang kaya akan gas alam.

Bulan lalu, Kuwait mengundang Iran untuk putaran pembicaraan berikutnya setelah Teheran mengatakan siap untuk memulai pengeboran di lapangan.

Tetapi upaya baru-baru ini untuk menghidupkan kembali negosiasi telah gagal. Menteri Perminyakan Kuwait Saad al-Barrak baru-baru ini dikutip pada 27 Juli mengatakan negaranya akan memulai "pengeboran dan produksi" di ladang gas Dorra tanpa menunggu kesepakatan demarkasi dengan Iran.

Hal ini mendorong menteri perminyakan Iran untuk membalas pada hari Minggu, dengan mengatakan Teheran dapat melanjutkan pekerjaan di lapangan tanpa kesepakatan.

“Iran akan mengejar hak dan kepentingannya terkait eksploitasi dan eksplorasi” lapangan “jika tidak ada keinginan untuk pengertian dan kerja sama”, kata Javad Owji seperti dikutip oleh Kantor Berita resmi Shana.

Owji menambahkan bahwa negaranya telah memberi tahu Kuwait tentang kesediaannya untuk bekerja dan berinvestasi bersama di lapangan.
(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2194 seconds (0.1#10.140)