Menlu Italia: Tidak Ada Bukti Rusia Terlibat Kudeta Niger
loading...
A
A
A
ROMA - Pemerintah Italia tidak memiliki bukti Rusia terlibat dalam kudeta militer di Niger. Menteri Luar Negeri (Menlu) Italia Antonio Tajani menjelaskan hal itu kepada harian La Repubblica, Kamis (3/8/2023).
Dia mengakui, gejolak di Niger mengejutkan Amerika Serikat (AS) dan Prancis.
Moskow mengutuk kudeta Rabu lalu sebagai pelanggaran terhadap konstitusi Nigeria dan meminta semua pihak menahan diri dari kekerasan.
ECOWAS, blok negara-negara Afrika Barat yang didukung Barat, telah memberlakukan sanksi terhadap junta di Niamey dan mengancam intervensi militer untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Mohamed Bazoum.
“Kami tidak memiliki informasi tentang keterlibatan Rusia dalam peristiwa Nigeria, atau persiapan kudeta,” ujar Tajani kepada media ketika ditanya apakah Moskow memainkan semacam permainan di negara Sahel.
Dia menolak pengunjuk rasa Niger yang membawa foto Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "lebih anti-Prancis daripada yang lainnya."
“Banyak, mungkin semua di Eropa, terkejut oleh kudeta tersebut,” papar Tajani. "Tidak ada yang tahu tentang itu, baik AS maupun Prancis."
Kedua negara memiliki lebih dari 1.000 tentara di Niger dan pangkalan drone untuk operasi kontra-terorisme.
“Ada 350 tentara Italia saat ini di Niger, dan mereka tetap tinggal di barak mereka untuk saat ini,” ungkap menteri luar negeri Italia.
Dia mengakui, gejolak di Niger mengejutkan Amerika Serikat (AS) dan Prancis.
Moskow mengutuk kudeta Rabu lalu sebagai pelanggaran terhadap konstitusi Nigeria dan meminta semua pihak menahan diri dari kekerasan.
ECOWAS, blok negara-negara Afrika Barat yang didukung Barat, telah memberlakukan sanksi terhadap junta di Niamey dan mengancam intervensi militer untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Mohamed Bazoum.
“Kami tidak memiliki informasi tentang keterlibatan Rusia dalam peristiwa Nigeria, atau persiapan kudeta,” ujar Tajani kepada media ketika ditanya apakah Moskow memainkan semacam permainan di negara Sahel.
Dia menolak pengunjuk rasa Niger yang membawa foto Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "lebih anti-Prancis daripada yang lainnya."
“Banyak, mungkin semua di Eropa, terkejut oleh kudeta tersebut,” papar Tajani. "Tidak ada yang tahu tentang itu, baik AS maupun Prancis."
Kedua negara memiliki lebih dari 1.000 tentara di Niger dan pangkalan drone untuk operasi kontra-terorisme.
“Ada 350 tentara Italia saat ini di Niger, dan mereka tetap tinggal di barak mereka untuk saat ini,” ungkap menteri luar negeri Italia.