Jenderal Rusia Bocorkan Jumlah Korban Pasukan Elite-nya dalam Perang Ukraina

Jum'at, 04 Agustus 2023 - 07:08 WIB
loading...
Jenderal Rusia Bocorkan...
Seorang jenderal Rusia bocorkan jumlah korban pasukan elite-nya dalam perang di Ukraina. Kremlin bergegas menghapus pengumuman sang jenderal. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Jenderal Kolonel Mikhail Teplinsky, komandan pasukan elite lintas udara Rusia, telah membocorkan jumlah korban yang diderita oleh unitnya sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina dimulai.

Pihak Kremlin bergegas untuk menghapus video pengumuman sang jenderal.

Dalam sebuah video yang sekarang dihapus oleh Kementerian Pertahanan Rusia, komandan Pasukan Lintas Udara Rusia (VDV) Jenderal Kolonel Mikhail Teplinsky mengungkapkan pada hari Rabu bahwa 8.500 pasukan terjun payungnya telah terluka sejak perang di Ukraina dimulai pada Februari 2022.

Angka tersebut menandai jumlah korban tertinggi di antara satu jenis kekuatan militer yang disebutkan oleh seorang pejabat tinggi militer Rusia sejak perang dimulai.



Teplinsky diangkat menjadi komandan VDV pada Juni 2022. Dia mengungkapkan jumlah korban dalam sebuah video di mana dia memberi selamat kepada pasukan terjun payung pada Hari Pasukan Lintas Udara—ditandai pada 2 Agustus—yang diterbitkan oleh saluran televisi Zvezda milik Kementerian Pertahanan.

"Dalam 17 bulan sejak perang dimulai, lebih dari 5.000 pasukan terjun payung yang terluka kembali ke garis depan setelah dirawat, dan lebih dari 3.500 orang kami yang terluka sama sekali menolak untuk meninggalkan garis depan," katanya saat memberikan ucapan selamat, yang dilansir Radio Free Europe/Radio Liberty, Jumat (4/8/2023).

Saluran televisi Zvezda dengan cepat menghapus pesan video ucapan selamat Teplinsky dari situs webnya dan dari saluran Telegramnya. Langkah penghapusan pesan video itu dilaporkan Agentsvo, sebuah situs investigasi independen Rusia yang diluncurkan pada 2021.

Outlet berita Rusia, termasuk MK.ru, juga telah menerbitkan artikel yang menyertakan angka-angka korban pasukan Moskow yang dikutip dari Teplinsky.

Rusia jarang merilis angka kerugian pasukannya, tetapi ketika itu terjadi, perkiraannya jauh lebih rendah daripada yang diderita pihak Ukraina.

Layanan BBC Rusia melaporkan pada September 2022, mengutip data yang tersedia untuk umum, bahwa Rusia telah kehilangan lebih dari 900 tentara pasukan khusus, pasukan terjun payung, marinir, dan pilot dalam lebih dari enam bulan invasi besar-besaran ke Ukraina.

Angka itu termasuk 151 tentara dari intelijen militer Rusia, 337 marinir, 245 tentara dari pasukan khusus Garda Nasional dan polisi antihuru-hara, 144 anggota unit elite penerjun payung, 20 anggota Dinas Keamanan Federal (FSB), Layanan Pengawal Federal (FSO), serta setidaknya 67 pilot tempur.

Bulan lalu, dugaan bocornya memo rahasia yang diperoleh pembangkang Rusia di pengasingan, Vladimir Osechkin, tampaknya menunjukkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan VDV untuk dikerahkan ke hot spot di Donbas, di timur Ukraina, sebagai "pasukan penyerang" di bawah kepemimpinan Teplinsky.

Dokumen tersebut, bertanggal tulisan tangan dan ditandatangani pada 18 Juli, yang belum bisa diverifikasi secara independen, diterbitkan oleh situs anti-korupsi Gulagu.net setelah pasukan dari VDV menerbitkan pesan audio peringatan terhadap pencopotan Teplinsky karena mengkritik bagaimana perang di Ukraina telah ditangani.

Sebelumnya ada desas-desus tentang penangkapannya pada pertengahan Juli, kemungkinan karena afiliasinya dengan tentara bayaran Wagner Group—yang melakukan pemberontakan di Rusia pada saat itu.

Teplinsky minggu ini mengumumkan pembentukan hingga dua resimen VDV baru dan pembentukan kembali Divisi VDV ke-104 pada akhir tahun 2023, sebuah pengumuman yang menunjukkan bahwa dia mempertahankan posisinya dan dukungan publik dari Kementerian Pertahanan Rusia.

Tidak jelas apakah Teplinsky telah dihukum karena mengungkapkan jumlah korban VDV.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
9 Lokasi Parkir untuk...
9 Lokasi Parkir untuk Jemaah Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
3 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
6 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
6 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
7 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
8 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
9 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved