Jenderal Rusia Bocorkan Jumlah Korban Pasukan Elite-nya dalam Perang Ukraina
loading...
A
A
A
Layanan BBC Rusia melaporkan pada September 2022, mengutip data yang tersedia untuk umum, bahwa Rusia telah kehilangan lebih dari 900 tentara pasukan khusus, pasukan terjun payung, marinir, dan pilot dalam lebih dari enam bulan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Angka itu termasuk 151 tentara dari intelijen militer Rusia, 337 marinir, 245 tentara dari pasukan khusus Garda Nasional dan polisi antihuru-hara, 144 anggota unit elite penerjun payung, 20 anggota Dinas Keamanan Federal (FSB), Layanan Pengawal Federal (FSO), serta setidaknya 67 pilot tempur.
Bulan lalu, dugaan bocornya memo rahasia yang diperoleh pembangkang Rusia di pengasingan, Vladimir Osechkin, tampaknya menunjukkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan VDV untuk dikerahkan ke hot spot di Donbas, di timur Ukraina, sebagai "pasukan penyerang" di bawah kepemimpinan Teplinsky.
Dokumen tersebut, bertanggal tulisan tangan dan ditandatangani pada 18 Juli, yang belum bisa diverifikasi secara independen, diterbitkan oleh situs anti-korupsi Gulagu.net setelah pasukan dari VDV menerbitkan pesan audio peringatan terhadap pencopotan Teplinsky karena mengkritik bagaimana perang di Ukraina telah ditangani.
Sebelumnya ada desas-desus tentang penangkapannya pada pertengahan Juli, kemungkinan karena afiliasinya dengan tentara bayaran Wagner Group—yang melakukan pemberontakan di Rusia pada saat itu.
Teplinsky minggu ini mengumumkan pembentukan hingga dua resimen VDV baru dan pembentukan kembali Divisi VDV ke-104 pada akhir tahun 2023, sebuah pengumuman yang menunjukkan bahwa dia mempertahankan posisinya dan dukungan publik dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Tidak jelas apakah Teplinsky telah dihukum karena mengungkapkan jumlah korban VDV.
Angka itu termasuk 151 tentara dari intelijen militer Rusia, 337 marinir, 245 tentara dari pasukan khusus Garda Nasional dan polisi antihuru-hara, 144 anggota unit elite penerjun payung, 20 anggota Dinas Keamanan Federal (FSB), Layanan Pengawal Federal (FSO), serta setidaknya 67 pilot tempur.
Bulan lalu, dugaan bocornya memo rahasia yang diperoleh pembangkang Rusia di pengasingan, Vladimir Osechkin, tampaknya menunjukkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan VDV untuk dikerahkan ke hot spot di Donbas, di timur Ukraina, sebagai "pasukan penyerang" di bawah kepemimpinan Teplinsky.
Dokumen tersebut, bertanggal tulisan tangan dan ditandatangani pada 18 Juli, yang belum bisa diverifikasi secara independen, diterbitkan oleh situs anti-korupsi Gulagu.net setelah pasukan dari VDV menerbitkan pesan audio peringatan terhadap pencopotan Teplinsky karena mengkritik bagaimana perang di Ukraina telah ditangani.
Sebelumnya ada desas-desus tentang penangkapannya pada pertengahan Juli, kemungkinan karena afiliasinya dengan tentara bayaran Wagner Group—yang melakukan pemberontakan di Rusia pada saat itu.
Teplinsky minggu ini mengumumkan pembentukan hingga dua resimen VDV baru dan pembentukan kembali Divisi VDV ke-104 pada akhir tahun 2023, sebuah pengumuman yang menunjukkan bahwa dia mempertahankan posisinya dan dukungan publik dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Tidak jelas apakah Teplinsky telah dihukum karena mengungkapkan jumlah korban VDV.
(mas)