Pelaku Penembakan Massal di Sinagoga Pittsburgh Dijatuhi Hukuman Mati

Kamis, 03 Agustus 2023 - 01:28 WIB
loading...
A A A
"Dia mengubah Sabat Yahudi biasa menjadi penembakan massal antisemit terburuk dalam sejarah AS, dan dia bangga akan hal itu," kata Jaksa Penuntut AS Eric Olshan dalam argumen penutup pada Senin.

“Ini adalah kasus yang membutuhkan hukuman paling berat di bawah hukum – hukuman mati,” ujarnya.

Pembelaan Bowers menekankan masalah masa kecil dan kesehatan mentalnya yang sulit, termasuk apa yang mereka katakan sebagai sistem kepercayaan delusi dan diagnosis skizofrenia serta epilepsi.

“Anda meminta pertanggungjawaban Rob Bowers. Anda telah memvonisnya atas 63 dakwaan. Anda telah menemukan dia memenuhi syarat untuk hukuman juri. Sekarang kami meminta Anda untuk memilih hidup dan bukan mati,” kata pengacara Bowers, Judy Clarke, Senin.

Juri dengan suara bulat menemukan kelima faktor yang memberatkan jaksa yang diajukan dalam fase persidangan ini terbukti. Pembela mengajukan 115 faktor yang meringankan, dan sementara juri setuju dengan beberapa elemen yang lebih faktual, mereka menolak beberapa argumen utama pembela.



Misalnya, tidak ada juri yang menemukan bahwa dia menderita delusi, bahwa dia adalah penderita skizofrenia atau bahwa dia melakukan pelanggaran di bawah gangguan mental atau emosional.

Selain itu, tidak ada juri yang setuju bahwa dia adalah tahanan praperadilan teladan atau dia berperilaku hormat di pengadilan.

Hukuman formal akan dilakukan pada hari Kamis.

Hakim Robert Colville tampak emosional saat mengucapkan terima kasih kepada juri usai putusan. Dia mengatakan dia telah berterima kasih kepada ratusan juri dengan pidato serupa selama bertahun-tahun, tetapi "Saya tidak pernah menyampaikannya dengan setulus yang saya lakukan sekarang," seperti dilansir dari CNN, Kamis (3/8/2023).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)