7 Negara yang Diintervensi Militer ECOWAS dalam 3 Dekade

Rabu, 02 Agustus 2023 - 18:46 WIB
loading...
A A A
Permusuhan diselesaikan setelah perjanjian damai diberlakukan pada November 1998 dengan syarat pemerintah persatuan nasional dan pemilihan baru pada tahun 1999 tetapi pecahnya konflik baru pada Mei 1999 membatalkan perjanjian tersebut.

Pada bulan November, sebuah perjanjian perdamaian ditandatangani di Abuja yang sebagian menyatakan penarikan pasukan Senegal dan Guinea serta pengerahan pasukan ECOMOG untuk memastikan perdamaian.


4. Pantai Gading (2003)

Setelah angkatan bersenjata Pantai Gading dan kelompok pemberontak mencapai kesepakatan gencatan senjata pada tahun 2003, ECOWAS mengerahkan pasukan sebagai pasukan ECOWAS di Pantai Gading (ECOMICI) untuk melengkapi pasukan PBB dan Prancis.

5. Liberia (2003)

Perang saudara Liberia kedua juga mengharuskan kembalinya pasukan regional. Sementara perang saudara pertama membawa Charles Taylor berkuasa, perang saudara kedua antara tahun 1999 dan 2003 menyebabkan dia keluar.

Kali ini, ECOWAS mengerahkan pasukan di bawah Misi ECOWAS di Liberia (ECOMIL) dengan sekitar 3.500 tentara, dengan sebagian besar berasal dari Nigeria. Mereka berfungsi sebagai kekuatan interposisi, memisahkan pihak-pihak yang bertikai dan memfasilitasi kedatangan Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Liberia (UNMIL).

6. Mali (2013)

Kudeta tahun 2012 di Mali menyebabkan gangguan ketertiban dan kelompok-kelompok bersenjata segera mengambil keuntungan dari kudeta yang menyusul untuk menyerbu bagian utara negara itu.

ECOWAS memimpin Misi Dukungan Internasional di Mali (AFISMA) yang dipimpin Afrika untuk mendukung pemerintah Mali dalam perang melawan pemberontak pada 2013.

Misi tersebut disahkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB dan mandat awalnya adalah satu tahun. Nigeria menyumbangkan sebagian besar pasukan, tetapi sejumlah negara Afrika Barat lainnya, termasuk Gabon, Pantai Gading, Niger dan Burkina Faso, juga mendukung misi tersebut.

7. Gambia (2017)

Dengan nama kode "Operasi Pemulihan Demokrasi", sebuah operasi ECOWAS yang dipimpin oleh Senegal mengirim pasukan ke Banjul untuk memaksa Yahya Jammel yang menolak untuk mengakui kekalahan pemilu dari Adama Barrow dalam pemilu 2016.

Barrow dilantik sebagai presiden di kedutaan Gambia di Dakar dan meminta intervensi militer ECOWAS. Pasukan memastikan transisi dalam waktu tiga hari.

Nama misi tersebut kemudian diubah menjadi ECOWAS Mission in The Gambia (ECOMIG) dan berlangsung hingga Desember 2021.
(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)