Meski Gagal, Perempuan Ini Berani Mencegah Pembakaran Alquran di Denmark

Minggu, 30 Juli 2023 - 17:06 WIB
loading...
Meski Gagal, Perempuan Ini Berani Mencegah Pembakaran Alquran di Denmark
Perempuan berusaha mencegah aksi pembakaran Alquran di Kopenhagen, Denmark. Foto/Middle East Monitor
A A A
KOPENHAGEN - Seorang perempuan berambut pendek berusaha mencegah aksi pembakaran Alquran di Kopenhagen, Denmark . Aksi yang perempuan Irak itu viral di media sosial dan menuai pujian.

Perempuan berkacamata dan berkaos hitam itu berusaha mengambil Alquran yang hendak dibakar oleh sekelompok orang berhaluan anti-Islam. Namun, aksi wanita itu dihalangi oleh dua pria berbaju hitam dan salah satunya menggunakan jaket bertuliskan cacian kepada agama Islam.

Meski Gagal, Perempuan Ini Berani Mencegah Pembakaran Alquran di Denmark

Foto/Middle East Monitor

Hingga dua orang polisi Denmark meminta dua pria berbaju hitam itu untuk menyingkir. Salah satu polisi menjatuhkan perempuan itu hingga terkapar. Seorang polisi lainnya datang membantu untuk mengamankan perempuan tersebut.

Perempuan itu bangun dan berusaha memeluk dan mempertahankan Alquran. Tapi, dia tak berdaya. Polisi Denmark justru merebut Alquran dan menyerahkan kepada pria yang hendak membakar Alquran.

Meski Gagal, Perempuan Ini Berani Mencegah Pembakaran Alquran di Denmark

Foto/Middle East Monitor

Dalam video yang diunggah di Middle East Monitor pada 26 Juli 2023, perempuan tampak berkata lantang menentang pembakaran Alquran. Dia mengungkapkan kekecewaan dengan aksi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut.



"Tak boleh ada yang membakar Alquran, kalian sungguh memalukan!" teriak perempuan tersebut.

Setelah insiden tersebut, tidak jelas bagaimana nasib perempuan yang berusaha menggagalkan pembakaran Alquran tersebut.

Insiden itu terjadi sebelum sekelompok kecil pengunjuk rasa di ibu kota Denmark membakar Alquran, kitab suci Islam, pada Senin (24/7/2023). Itu terjadi dalam demonstrasi lain yang berisiko memperburuk hubungan diplomatik antara Denmark dan negara-negara Muslim.

Kelompok sayap kanan "Patriot Denmark" mengorganisir pembakaran dan memposting video di media sosial yang menunjukkan seorang pria menodai kitab suci umat Islam dan menginjak bendera Irak.



Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya "mengecam keras, sekali lagi, pengulangan pembakaran kitab suci di depan kedutaan Irak di Denmark."

Selama pertemuan dengan duta besar Uni Eropa pada hari Senin, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengatakan bahwa tindakan seperti itu "tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi" dan meminta negara-negara Uni Eropa untuk "memerangi tindakan rasis semacam itu dan semua yang memicu kekerasan," menurut untuk sebuah pernyataan.

Insiden itu terjadi setelah kelompok protes kecil membakar Al Quran di dekat kedutaan Irak di Kopenhagen, yang memicu protes kekerasan di Irak.

Hampir seribu pengunjuk rasa berkumpul di Bagdad dan berusaha berbaris ke kedutaan Denmark di Zona Hijau yang dijaga ketat, tetapi diblokir oleh pasukan keamanan. Staf diplomatik Denmark dikatakan telah meninggalkan kedutaan pada hari Sabtu.

Pekan lalu, demonstrasi serupa di Swedia, di mana Alquran dilaporkan diinjak, mendorong pemerintah Irak untuk mengusir duta besar Swedia.

Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan bahwa tindakan semacam ini melanggengkan "virus ekstremisme dan kebencian" dan menimbulkan "ancaman nyata bagi koeksistensi damai masyarakat."
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)