Jenderal Ukraina: Tank Barat Tidak Efektif Lawan Ladang Ranjau Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Seorang jenderal top Ukraina memberikan pernyataan menohok terkait situasi perang di negara itu. Menurutnya tank-tank Barat terbukti tidak efektif menghadapi ladang ranjau Rusia yang berlapis-lapis di selatan Ukraina.
Jenderal Oleksandr Tarnavskyi mengatakan bahwa tank tempur Barat dan kendaraan tempur infanteri yang diberikan kepada Ukraina tidak dapat melewati barisan ranjau Rusia di garis depan, sehingga memperlambat serangan balasan mereka yang sangat dinanti.
"Beberapa kendaraan menjadi rusak parah," katanya, memaksa unit Ukraina untuk meninggalkan mereka dan maju perlahan dengan berjalan kaki, dengan risiko terkena tembakan artileri.
"Pasukan Rusia telah menunjukkan kualitas profesional dengan menghentikan pasukan Ukraina dari bergerak maju dengan cepat," kata Tarnavskyi kepada BBC yang dinukil dari Insider, Sabtu (29/7/2023).
"Saya tidak meremehkan musuh," ia menambahkan.
BBC melaporkan banyak kendaraan buatan Barat, termasuk beberapa tank Leopard dan kendaraan tempur Bradley buatan Amerika Serikat (AS), telah rusak parah.
Seorang insinyur, yang mencoba memperbaiki kendaraan, mengatakan kepada outlet asal Inggris itu bahwa beberapa di antaranya tidak dapat diperbaiki dan harus dibongkar untuk suku cadang atau "dikembalikan ke mitra kami".
"Semakin cepat kami dapat memperbaikinya, semakin cepat kami dapat mengembalikan mereka ke garis depan untuk menyelamatkan nyawa seseorang," kata insinyur tersebut, yang diidentifikasi sebagai Serhii, kepada BBC.
Menurut sumber terbuka, hampir sepertiga dari kendaraan lapis baja Bradley yang dikirim ke Ukraina sudah tidak berfungsi.
BBC melaporkan bahwa beberapa pasukan Ukraina terpaksa menggunakan tank era Soviet untuk membantu membersihkan ladang ranjau, meskipun peralatan khusus pembersih ranjau mereka tidak selalu cukup untuk mendeteksi bahan peledak yang tersembunyi jauh di dalam tanah.
Insider sendiri sebelumnya melaporkan pejabat Ukraina meminta lebih banyak peralatan pembersihan ranjau untuk membantu meningkatkan kemampuan darat mereka.
Tapi Tarnavsky tetap berpikir positif tentang serangan balasan itu.
"Lambat atau tidak, serangan itu terjadi dan pasti akan mencapai tujuannya," tukasnya.
Jenderal Oleksandr Tarnavskyi mengatakan bahwa tank tempur Barat dan kendaraan tempur infanteri yang diberikan kepada Ukraina tidak dapat melewati barisan ranjau Rusia di garis depan, sehingga memperlambat serangan balasan mereka yang sangat dinanti.
"Beberapa kendaraan menjadi rusak parah," katanya, memaksa unit Ukraina untuk meninggalkan mereka dan maju perlahan dengan berjalan kaki, dengan risiko terkena tembakan artileri.
"Pasukan Rusia telah menunjukkan kualitas profesional dengan menghentikan pasukan Ukraina dari bergerak maju dengan cepat," kata Tarnavskyi kepada BBC yang dinukil dari Insider, Sabtu (29/7/2023).
"Saya tidak meremehkan musuh," ia menambahkan.
BBC melaporkan banyak kendaraan buatan Barat, termasuk beberapa tank Leopard dan kendaraan tempur Bradley buatan Amerika Serikat (AS), telah rusak parah.
Seorang insinyur, yang mencoba memperbaiki kendaraan, mengatakan kepada outlet asal Inggris itu bahwa beberapa di antaranya tidak dapat diperbaiki dan harus dibongkar untuk suku cadang atau "dikembalikan ke mitra kami".
"Semakin cepat kami dapat memperbaikinya, semakin cepat kami dapat mengembalikan mereka ke garis depan untuk menyelamatkan nyawa seseorang," kata insinyur tersebut, yang diidentifikasi sebagai Serhii, kepada BBC.
Menurut sumber terbuka, hampir sepertiga dari kendaraan lapis baja Bradley yang dikirim ke Ukraina sudah tidak berfungsi.
BBC melaporkan bahwa beberapa pasukan Ukraina terpaksa menggunakan tank era Soviet untuk membantu membersihkan ladang ranjau, meskipun peralatan khusus pembersih ranjau mereka tidak selalu cukup untuk mendeteksi bahan peledak yang tersembunyi jauh di dalam tanah.
Insider sendiri sebelumnya melaporkan pejabat Ukraina meminta lebih banyak peralatan pembersihan ranjau untuk membantu meningkatkan kemampuan darat mereka.
Tapi Tarnavsky tetap berpikir positif tentang serangan balasan itu.
"Lambat atau tidak, serangan itu terjadi dan pasti akan mencapai tujuannya," tukasnya.
(ian)