5 Strategi PM Anwar Ibrahim Menjadikan Malaysia dalam 30 Ekonomi Terbesar Dunia

Jum'at, 28 Juli 2023 - 00:30 WIB
loading...
5 Strategi PM Anwar...
Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim optimistis bahwa Malaysia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia. Foto/Reuters
A A A
KUALA LUMPUR - Malaysia menargetkan untuk menjadi salah satu dari 30 ekonomi terbesar dunia dalam waktu kurang dari 10 tahun - naik dari peringkat ke-37 pada tahun 2022.

Malaysia bertujuan untuk mencapainya dengan berfokus pada regionalisasi dan daya saing yang lebih besar, memprioritaskan kompleksitas ekonomi dan meningkatkan rantai nilai.

Itu menjadi target utama Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

Bagaimana Anwar Ibrahim mewujudkan ambisi tersebut?

Berikut adalah 5 langkah dan strategi yang dilakukan PM Anwar dalam menjadikan Malaysia masuk dalam 30 negara ekonomi utama di dunia.

1. Restrukturisasi Ekonomi

5 Strategi PM Anwar Ibrahim Menjadikan Malaysia dalam 30 Ekonomi Terbesar Dunia

Foto/Reuters

Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Kamis (27/7/2023) dikabarkan mengatakan bahwa restrukturisasi ekonomi akan menjadi fokus utama untuk menjadikan Malaysia sebagai pemimpin ekonomi di Asia.

“Kalau kita puas dengan posisi sekarang saja, ekonomi kita akan terus tumbuh 4-5 persen."

“Tetapi jika kita bekerja keras dan menerapkan reformasi, kita dapat mencapai 5,5 persen. Bahkan, saya percaya bukan tidak mungkin untuk menghasilkan pertumbuhan enam persen,” katanya pada peluncuran kebijakan ekonomi pemerintah persatuan yang dikenal dengan Madani Economy: Empowering the People.

Kebijakan tersebut sejalan dengan slogan MADANI Malaysia Anwar tentang reformasi Malaysia menjadi negara yang percaya pada kemanusiaan dan nilai-nilai yang baik seperti pemerintahan yang adil, adil dan efektif.


2. Mengintegrasikan Ekonomi

5 Strategi PM Anwar Ibrahim Menjadikan Malaysia dalam 30 Ekonomi Terbesar Dunia

Foto/Reuters

Anwar, yang juga menteri keuangan, mencatat bahwa untuk mewujudkan target tersebut, Malaysia harus mengembangkan integrasi ekonomi yang lebih besar dengan tetangganya, terutama dengan dunia menghadapi gangguan rantai pasokan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5490 seconds (0.1#10.140)